10894Please respect copyright.PENANAZ5yk3Jde5k
10894Please respect copyright.PENANAB2PaYM6Qh0
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.10894Please respect copyright.PENANAogg3Uof2GP
10894Please respect copyright.PENANAXqVHZixqWS
10894Please respect copyright.PENANAInPkegvraF
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?10894Please respect copyright.PENANAjJWl5b56Wq
10894Please respect copyright.PENANAMYUtrXHoQc
*10894Please respect copyright.PENANAT0OBgUf8AM
*10894Please respect copyright.PENANAdTe8JBHGto
*10894Please respect copyright.PENANAfGMmINOE25
*10894Please respect copyright.PENANAhoMSPGAiHa
10894Please respect copyright.PENANANNoRXzDVAC
Beberapa jam sebelumnya10894Please respect copyright.PENANAcvsiuFDPKV
10894Please respect copyright.PENANAXgvDP8kGIV
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.10894Please respect copyright.PENANAQPCsTNMXwV
10894Please respect copyright.PENANAwXe8RvT1GI
10894Please respect copyright.PENANApIPTv6DoIZ
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”10894Please respect copyright.PENANAxkREhHoi76
10894Please respect copyright.PENANARD3L1BGbp8
“Udah kok pak, kenapa emang?”10894Please respect copyright.PENANAYSBurysKiw
10894Please respect copyright.PENANAIsPNLCtBjw
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”10894Please respect copyright.PENANAcnhj7TVcNa
10894Please respect copyright.PENANAYDORDzEZSs
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”10894Please respect copyright.PENANAzALQG5GV9E
10894Please respect copyright.PENANAM0xGcc6pea
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”10894Please respect copyright.PENANAacQudkKMo4
10894Please respect copyright.PENANAcL3CkN0TQO
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”10894Please respect copyright.PENANAghJBbXVTeU
10894Please respect copyright.PENANAzRnDejVUIw
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”10894Please respect copyright.PENANAXT8Hb0K8Lq
10894Please respect copyright.PENANA2FGvuWCXNZ
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”10894Please respect copyright.PENANAeJbFD3nT2F
10894Please respect copyright.PENANA7bXu8ktlvd
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”10894Please respect copyright.PENANAykIvPuHD9L
10894Please respect copyright.PENANAtEpvU2zQab
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.10894Please respect copyright.PENANAdKlYtTQlD9
10894Please respect copyright.PENANAnbU8Jv646B
10894Please respect copyright.PENANA2FM1HyqVgn
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.10894Please respect copyright.PENANAsIiiUZ4j2V
10894Please respect copyright.PENANA8wyubBTGAR
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.10894Please respect copyright.PENANAHJBfAPgUK7
10894Please respect copyright.PENANAU2ZmFylGvF
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.10894Please respect copyright.PENANAMBssVlDDmP
10894Please respect copyright.PENANAwPbk9dZK1M
10894Please respect copyright.PENANAPXRnXR9yNe
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.10894Please respect copyright.PENANApb6IDPVlp5
10894Please respect copyright.PENANAn64cIJ6TrU
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANACIDePHA5gG
10894Please respect copyright.PENANASDPss5N4Gn
10894Please respect copyright.PENANA0TozenXS4l
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.10894Please respect copyright.PENANAC9PW5bLOl7
10894Please respect copyright.PENANAcIzavulqBE
10894Please respect copyright.PENANACmVjq4eMnZ
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.10894Please respect copyright.PENANAP03XJLSayS
10894Please respect copyright.PENANAsbTCwKn7Ev
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”10894Please respect copyright.PENANAB776iNbJm9
10894Please respect copyright.PENANANA2cEU9IVZ
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”10894Please respect copyright.PENANAdSZfy5Jz35
10894Please respect copyright.PENANAnU5ZzVad4I
10894Please respect copyright.PENANAAziYwYoHng
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.10894Please respect copyright.PENANAcBgkZYWSBa
10894Please respect copyright.PENANAqHRrXYaFYj
10894Please respect copyright.PENANAQXfAhzxSyv
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”10894Please respect copyright.PENANADao2lvLdTt
10894Please respect copyright.PENANA6xIyGNXNou
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”10894Please respect copyright.PENANAdfLPXlhLow
10894Please respect copyright.PENANA5EKpp8MG2t
“Oh ya?”10894Please respect copyright.PENANACCFeDpICiA
10894Please respect copyright.PENANAZuSinvPnUd
“Iya, lihat aja entar malem”10894Please respect copyright.PENANA7xknCovO60
10894Please respect copyright.PENANAepcJidnHOV
*10894Please respect copyright.PENANAf1Cvk1JEH9
*10894Please respect copyright.PENANACWPDUdIcYo
*10894Please respect copyright.PENANAdJRrwRNf3T
*10894Please respect copyright.PENANAiHZ8k5BZLn
10894Please respect copyright.PENANAC0KTOjbdoy
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.10894Please respect copyright.PENANAqIF0sTDPZ6
10894Please respect copyright.PENANAp1id4ACRoh
10894Please respect copyright.PENANAUDY3Bn4PdB
“Kita cari makan yuk Cit”10894Please respect copyright.PENANAuj7F6br9yu
10894Please respect copyright.PENANAfXZeekoKIo
“Ayo pak. Mau makan dimana?”10894Please respect copyright.PENANA6UBhTxmFq5
10894Please respect copyright.PENANAD5z240l8i6
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”10894Please respect copyright.PENANAUoHaldpw2N
10894Please respect copyright.PENANAlFZPig7Tg2
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”10894Please respect copyright.PENANAR8tLTdqy5N
10894Please respect copyright.PENANAHj7kRKeXqB
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”10894Please respect copyright.PENANAwn6MDY75Us
10894Please respect copyright.PENANAXVTk9BmqSD
10894Please respect copyright.PENANASbg0BKiLbJ
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.10894Please respect copyright.PENANAr7Ot5tcx4Y
10894Please respect copyright.PENANAP25WxNydbZ
10894Please respect copyright.PENANAZIYwSek27d
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”10894Please respect copyright.PENANAsdOfGWCexI
10894Please respect copyright.PENANAdkO83RTWhR
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”10894Please respect copyright.PENANAC6q6ijW4Dm
10894Please respect copyright.PENANATGLpZ4Xnuk
10894Please respect copyright.PENANAB0wkd7fMRn
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.10894Please respect copyright.PENANA8q4yTKFrWL
10894Please respect copyright.PENANAPEIKazNonW
10894Please respect copyright.PENANABw5eY4T8DN
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.10894Please respect copyright.PENANAOjFn1fbRpp
10894Please respect copyright.PENANAQJR0zyDTYz
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.10894Please respect copyright.PENANA24xaO7MqNY
10894Please respect copyright.PENANAlGJiOWluZw
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAqnE1LYGaVQ
10894Please respect copyright.PENANA4ZcO40Kqr3
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”10894Please respect copyright.PENANAtq5kDNdJDg
10894Please respect copyright.PENANA1wAnOsoi2N
“Haha yaudah mana sini?”10894Please respect copyright.PENANAOqF9RnYmIy
10894Please respect copyright.PENANAPwoGVF6npv
10894Please respect copyright.PENANAc3Jz76DFGT
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.10894Please respect copyright.PENANABOHm3lp6il
10894Please respect copyright.PENANAERKFV8vpcG
10894Please respect copyright.PENANA2f8K6bwqLF
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”10894Please respect copyright.PENANADDx1KvbviF
10894Please respect copyright.PENANAAA5i5Z5lfj
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”10894Please respect copyright.PENANATWcC5iGc1I
10894Please respect copyright.PENANAfH3H85Ett0
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.10894Please respect copyright.PENANAhr3VeghY8n
10894Please respect copyright.PENANAF4mTyfH34G
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANA4SeZyYylc3
10894Please respect copyright.PENANAxRuSZhaStm
“Beneran?”10894Please respect copyright.PENANAa2FhT8Nss7
10894Please respect copyright.PENANAhRz20HqSzh
“Iya”10894Please respect copyright.PENANAdIoTH9VLNL
10894Please respect copyright.PENANA99JVqlrQdO
“Hmm yaudah deh”10894Please respect copyright.PENANALG3fWC87tQ
10894Please respect copyright.PENANAZQ8QMOH3uL
10894Please respect copyright.PENANAzix8DuKjzB
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.10894Please respect copyright.PENANAHG4fxH2jfr
10894Please respect copyright.PENANAJZdVJtoU1d
10894Please respect copyright.PENANAWcy42IBf7T
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.10894Please respect copyright.PENANAjAA3f9J8X3
10894Please respect copyright.PENANA2Q2z7z7TeW
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.10894Please respect copyright.PENANAF7Bn7DOFmc
10894Please respect copyright.PENANApgUqsEzQgM
10894Please respect copyright.PENANAKxZBwwGR3w
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.10894Please respect copyright.PENANA4BovwE0Qvp
10894Please respect copyright.PENANAHsb26fIdGJ
10894Please respect copyright.PENANA0jTsYi98PS
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.10894Please respect copyright.PENANALIafS8vxx3
10894Please respect copyright.PENANAgNhVYRTLmU
10894Please respect copyright.PENANAz1ecIWuELQ
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.10894Please respect copyright.PENANA1qO4k9zYgc
10894Please respect copyright.PENANAD5VoB8Quyc
*10894Please respect copyright.PENANAmfOcvKOpOY
*10894Please respect copyright.PENANAjn2QMOhqPK
*10894Please respect copyright.PENANA4dsuDCgpSb
*10894Please respect copyright.PENANAy7DJSridcj
10894Please respect copyright.PENANAy5auMmZZ8H
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAorqtb4w4E3
10894Please respect copyright.PENANAloNLxjZCvj
10894Please respect copyright.PENANAsfrbVlBCpa
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”10894Please respect copyright.PENANAdugmD7mPZH
10894Please respect copyright.PENANAeIbx2al9i9
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”10894Please respect copyright.PENANA4MtVBNnWoQ
10894Please respect copyright.PENANA4KCZreeVzO
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”10894Please respect copyright.PENANAmsJsB1MMjm
10894Please respect copyright.PENANAaoVG3HrLOa
“Iya sih, tapi nggak papa pak”10894Please respect copyright.PENANAvHdtQb6zel
10894Please respect copyright.PENANAzQemGMWa2k
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”10894Please respect copyright.PENANAzCX67mmZcS
10894Please respect copyright.PENANAWH3UMLYGiX
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”10894Please respect copyright.PENANAa5ZPiKyPDo
10894Please respect copyright.PENANAQAWgloh6t3
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAs5yVIBH4Hg
10894Please respect copyright.PENANAJcchy7AxFx
“Haha iya, pak Bowo item, haha”10894Please respect copyright.PENANAGvV2C99JGl
10894Please respect copyright.PENANAwaCWwbZnye
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”10894Please respect copyright.PENANA895zyGTEMi
10894Please respect copyright.PENANAyDfkgxewCM
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”10894Please respect copyright.PENANALtKHayV4EV
10894Please respect copyright.PENANAywOXctvATP
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”10894Please respect copyright.PENANATWZU3nF8vd
10894Please respect copyright.PENANAl1Gk9LzNz3
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAKuGnax5edG
10894Please respect copyright.PENANAKC8kYSUSe4
10894Please respect copyright.PENANA0jAm6Aj6JQ
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.10894Please respect copyright.PENANA7e4q4EzTqx
10894Please respect copyright.PENANAIlkK4ODBlf
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.10894Please respect copyright.PENANAcEToVh2CFD
10894Please respect copyright.PENANAahQhTBffe2
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.10894Please respect copyright.PENANAV2n4ezMGU7
10894Please respect copyright.PENANAECWBjkvQWS
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.10894Please respect copyright.PENANAdsPVBg9kMN
10894Please respect copyright.PENANAPMKobQHsdX
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.10894Please respect copyright.PENANA1ZfqydyQpr
10894Please respect copyright.PENANA2Ed0N1kqne
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.10894Please respect copyright.PENANArrk9BYNTzq
10894Please respect copyright.PENANAXNcZ7KQiAv
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.10894Please respect copyright.PENANAxd78lS07pL
10894Please respect copyright.PENANALhashVApd1
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.10894Please respect copyright.PENANAj5eNg1iZfq
10894Please respect copyright.PENANAMaopKw8hJF
10894Please respect copyright.PENANA5sFfl0dYKR
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.10894Please respect copyright.PENANAVZ9MXQ1iUP
10894Please respect copyright.PENANA0cki3jEkXx
“Eh nggak kok pak, hehe”10894Please respect copyright.PENANAaG9NutKTZd
10894Please respect copyright.PENANAbxOJH489Rw
“Mikirin apa?”10894Please respect copyright.PENANA9QLKYt9tUw
10894Please respect copyright.PENANAT5HMT7dgMl
10894Please respect copyright.PENANAZzI1x5ko68
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.10894Please respect copyright.PENANAhjEzryvguo
10894Please respect copyright.PENANAobq7JMgbKX
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.10894Please respect copyright.PENANAgH4icEWgF6
10894Please respect copyright.PENANA8KJNe038rr
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.10894Please respect copyright.PENANAeMGXc4uotB
10894Please respect copyright.PENANAVzfgybL89K
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.10894Please respect copyright.PENANAfFUpRYBWD4
10894Please respect copyright.PENANAplK24nB6fa
10894Please respect copyright.PENANApEhqUpcOJS
“Cit…”10894Please respect copyright.PENANAQGTSGo1RLS
10894Please respect copyright.PENANACMjQ5eQny7
“Pak…”10894Please respect copyright.PENANAFweDPfgcT1
10894Please respect copyright.PENANAyIx1Sgvefd
10894Please respect copyright.PENANAw7qgRnn2vg
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.10894Please respect copyright.PENANAUyc5X0ib6l
10894Please respect copyright.PENANANqrBaavLrI
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.10894Please respect copyright.PENANAatQIZVJTpP
10894Please respect copyright.PENANAM9DUN9QPCi
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.10894Please respect copyright.PENANACEMVgwTxmt
10894Please respect copyright.PENANAusMX4QOysT
10894Please respect copyright.PENANAo0IlAEJM0y
Cup…10894Please respect copyright.PENANA6DcGsTz706
10894Please respect copyright.PENANACDTACeWrk1
10894Please respect copyright.PENANAll2nYm4WnQ
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.10894Please respect copyright.PENANAU7rIBlUptM
10894Please respect copyright.PENANAEGun26UPkd
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.10894Please respect copyright.PENANAZt3VTnfq6m
10894Please respect copyright.PENANA1KS77iZ6ze
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.10894Please respect copyright.PENANAO82G7zxoSP
10894Please respect copyright.PENANAwKjy3FGL8d
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.10894Please respect copyright.PENANAy3AP7lsEOe
10894Please respect copyright.PENANAsC91pAdFx9
10894Please respect copyright.PENANAUX7dTNFZxB
“Cita…”10894Please respect copyright.PENANAnvQq696eVU
10894Please respect copyright.PENANAy38Aosfy4X
“Iya pak?”10894Please respect copyright.PENANAmbR6ZUSbEl
10894Please respect copyright.PENANAge5DUptbyf
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…10894Please respect copyright.PENANAtHw1Rxezi0
10894Please respect copyright.PENANAgs5BSu2snT
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.10894Please respect copyright.PENANANgoi9Utnlz
10894Please respect copyright.PENANAjq0bjSpwq2
10894Please respect copyright.PENANAPwGpomPtjo
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.10894Please respect copyright.PENANAfEPOxsxDkS
10894Please respect copyright.PENANAMwxy2jzoQP
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.10894Please respect copyright.PENANAqpgQyc0fA2
10894Please respect copyright.PENANAPTc10XiRma
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANA8YMaN3tSmZ
10894Please respect copyright.PENANA637lr5hcfP
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.10894Please respect copyright.PENANAG5ebk3i5JL
10894Please respect copyright.PENANAiPNOzA4Oic
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.10894Please respect copyright.PENANAj1aaiwFTdM
10894Please respect copyright.PENANA0X12QQnayF
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.10894Please respect copyright.PENANAOW2VdtUjmP
10894Please respect copyright.PENANADcgTyAwo3B
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?10894Please respect copyright.PENANAKNvhDLkdJq
10894Please respect copyright.PENANAwZwZmsyOkY
10894Please respect copyright.PENANAP0Q72gnQj3
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.10894Please respect copyright.PENANAQbK0hcDEIJ
10894Please respect copyright.PENANAz4qbCFRsNn
10894Please respect copyright.PENANATG4ehAsJB9
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.10894Please respect copyright.PENANAtW80gJPhCa
10894Please respect copyright.PENANAfvpVLDzCq9
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.10894Please respect copyright.PENANA8NEfOJqQK4
10894Please respect copyright.PENANAmuJ19Rgm8j
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.10894Please respect copyright.PENANA0phXpInJdq
10894Please respect copyright.PENANAK5FNEilLE9
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.10894Please respect copyright.PENANAc0E1qP0U81
10894Please respect copyright.PENANAMbzTXklBrZ
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.10894Please respect copyright.PENANAoyWtzKhReQ
10894Please respect copyright.PENANAPyCvQreMPp
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.10894Please respect copyright.PENANACsakGVcyrV
10894Please respect copyright.PENANABeN7Dd3j2z
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.10894Please respect copyright.PENANAFTHpGj8h5d
10894Please respect copyright.PENANAgH5imr2BUE
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.10894Please respect copyright.PENANAjvktvyy99P
10894Please respect copyright.PENANAp33NIOOKRD
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.10894Please respect copyright.PENANA48SDE0Owmj
10894Please respect copyright.PENANA9QZ5YJJOWn
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.10894Please respect copyright.PENANAaykIzFfvAq
10894Please respect copyright.PENANAKIAz6G0dwN
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.10894Please respect copyright.PENANAieHge1hbKJ
10894Please respect copyright.PENANAQ7ZeSCtV63
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.10894Please respect copyright.PENANApMXDcmZF54
10894Please respect copyright.PENANAScnzxkunnU
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.10894Please respect copyright.PENANAjGbszGkLnU
10894Please respect copyright.PENANAAtDVFSWfyh
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.10894Please respect copyright.PENANA3KC8Yv9gQN
10894Please respect copyright.PENANAF4NAgMhQb2
10894Please respect copyright.PENANAKdkN7FFprV
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”10894Please respect copyright.PENANATlLmhgdxXI
10894Please respect copyright.PENANAffmaL6AQjd
10894Please respect copyright.PENANALStv8y81SS
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.10894Please respect copyright.PENANA3hlECWborM
10894Please respect copyright.PENANAx0GmUdWWZk
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.10894Please respect copyright.PENANAT4VYzCcxPz
10894Please respect copyright.PENANAU00iNwgCKK
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.10894Please respect copyright.PENANAfhu4fn5cPO
10894Please respect copyright.PENANAZirvRcMWQw
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.10894Please respect copyright.PENANACRrQ9oo9oB
10894Please respect copyright.PENANA5X8cqYqQOr
10894Please respect copyright.PENANAKZWXQrvg9f
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.10894Please respect copyright.PENANAJxQXpFX1WM
10894Please respect copyright.PENANA6knLuzVzNh
10894Please respect copyright.PENANAZIJ4nml7rf
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.10894Please respect copyright.PENANAxasSEdOWMB
10894Please respect copyright.PENANAycfTQAT8iW
10894Please respect copyright.PENANAsAydLIpGU5
“Aaahhsssshhh…”10894Please respect copyright.PENANA4MfYFcpwQ3
10894Please respect copyright.PENANA2dA05q7XoG
10894Please respect copyright.PENANA3GB0YKBR0K
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.10894Please respect copyright.PENANAEblJwp3ZNV
10894Please respect copyright.PENANAAAA4ulQX57
10894Please respect copyright.PENANA7zKJWYrbHU
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.10894Please respect copyright.PENANAEs7jf5ObyH
10894Please respect copyright.PENANA5VnJOc2mlr
10894Please respect copyright.PENANAWeUbgGKk0w
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.10894Please respect copyright.PENANARG2DPdNGf2
10894Please respect copyright.PENANAdpQGwB6eSZ
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.10894Please respect copyright.PENANACRYQeoHKB7
10894Please respect copyright.PENANA3Q5wSjkDF9
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.10894Please respect copyright.PENANA5n8vI7MjnZ
10894Please respect copyright.PENANAay0nr1KAXR
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.10894Please respect copyright.PENANAck1UEQIKxc
10894Please respect copyright.PENANAuUiuBJTfKg
10894Please respect copyright.PENANA2YyTnvg37R
“Aaaaaaaaahhhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAOQMroyBFIz
10894Please respect copyright.PENANAiFgs39kwlE
10894Please respect copyright.PENANAtBtBrfVWwH
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.10894Please respect copyright.PENANAHPdTw6EOCe
10894Please respect copyright.PENANACoMUcHsUmg
10894Please respect copyright.PENANAp40UcHmc6h
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”10894Please respect copyright.PENANAmagKLNYGNn
10894Please respect copyright.PENANATuerfBSn3F
10894Please respect copyright.PENANAyKkGOdbfrt
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.10894Please respect copyright.PENANAc8QtkCMFZx
10894Please respect copyright.PENANAJA6YBnw2Cj
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.10894Please respect copyright.PENANARQ3nB1WvZK
10894Please respect copyright.PENANArvLTQ4EtY2
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.10894Please respect copyright.PENANAPizayIbtC5
10894Please respect copyright.PENANANVtskBBs8S
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.10894Please respect copyright.PENANAn358ofogmq
10894Please respect copyright.PENANAdmVBhmL2Ds
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.10894Please respect copyright.PENANAQLc4dDEthT
10894Please respect copyright.PENANAhpEvcD8aGO
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.10894Please respect copyright.PENANAkAobngBmul
10894Please respect copyright.PENANA3EIxBtzwAU
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.10894Please respect copyright.PENANAFineQL25oM
10894Please respect copyright.PENANA9xyanAY0on
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANA5QO7DdDhY9
10894Please respect copyright.PENANA3KO3J9Z0DW
10894Please respect copyright.PENANAlLWi7hUeXG
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANA8oabURvCK4
10894Please respect copyright.PENANAW2T2b6CvzH
10894Please respect copyright.PENANAUGZIDXS3EA
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.10894Please respect copyright.PENANAv3wZCmsV53
10894Please respect copyright.PENANAIXTVCWJw6U
10894Please respect copyright.PENANAHEwXewRccW
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.10894Please respect copyright.PENANAZ6xBVmsyJo
10894Please respect copyright.PENANAd8OteCnB87
10894Please respect copyright.PENANA4eLcSPoo0t
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.10894Please respect copyright.PENANASufZHPVUJE
10894Please respect copyright.PENANAc16kNwZQrL
10894Please respect copyright.PENANA2iZaFX347j
“Aaahhhh…”10894Please respect copyright.PENANAmkKuUXF64D
10894Please respect copyright.PENANAa9ZBlF3wHH
10894Please respect copyright.PENANA5MvWrJ8YxC
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.10894Please respect copyright.PENANAa6oPRSy8rx
10894Please respect copyright.PENANAwirLohC3lD
10894Please respect copyright.PENANAIqbbZgIuIm
“Aaaaahhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAyPfcjUOBMN
10894Please respect copyright.PENANAQp6bl9QcMh
10894Please respect copyright.PENANAMsAXAXfbmm
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.10894Please respect copyright.PENANAAfw7ljz2x9
10894Please respect copyright.PENANASj5ktvX7PB
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.10894Please respect copyright.PENANAcMGlguJS08
10894Please respect copyright.PENANAKMUMKR4l2E
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.10894Please respect copyright.PENANAv89HIgPUMq
10894Please respect copyright.PENANAYw8deiov5U
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.10894Please respect copyright.PENANALjSdMKbSxF
10894Please respect copyright.PENANAUm9Lf8r7fp
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.10894Please respect copyright.PENANAYw3pe48f2q
10894Please respect copyright.PENANAuCD6bCJBxc
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAvQyur3whb9
10894Please respect copyright.PENANASIaw2B3QhC
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.10894Please respect copyright.PENANA7VR19oQcLo
10894Please respect copyright.PENANArGwySnM71P
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.10894Please respect copyright.PENANAGiqCptnuWo
10894Please respect copyright.PENANA4ExEGWbYhq
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.10894Please respect copyright.PENANA963aBn2tes
10894Please respect copyright.PENANAWot7EFbZbW
10894Please respect copyright.PENANAX0Qvxgjj7s
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.10894Please respect copyright.PENANAvREIZq2vbT
10894Please respect copyright.PENANAYrKRzVz6qL
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.10894Please respect copyright.PENANAGyhtWtdUET
10894Please respect copyright.PENANAhK2hpAcmgG
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAKirrDYqutt
10894Please respect copyright.PENANAj9oyrsCBd8
10894Please respect copyright.PENANAW1t8g1wzrq
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.10894Please respect copyright.PENANAXOILF6JBRR
10894Please respect copyright.PENANAuvq5LYc1eY
10894Please respect copyright.PENANAI2YTFKGdi0
“Aaahh sssssshhhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAbbVuVvaX5i
10894Please respect copyright.PENANAzuZhoJukT4
10894Please respect copyright.PENANAmQ5QIQDSar
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.10894Please respect copyright.PENANANMaRXPqmoD
10894Please respect copyright.PENANAvYyR1aqGU6
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.10894Please respect copyright.PENANAYsEwXFHfAn
10894Please respect copyright.PENANAvklKDPHmzP
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.10894Please respect copyright.PENANAMz3Oxd6FHJ
10894Please respect copyright.PENANACYghbRiuYU
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.10894Please respect copyright.PENANAuo3Oq8xUew
10894Please respect copyright.PENANAKeWRazmgwO
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.10894Please respect copyright.PENANAbNMU5kJjuj
10894Please respect copyright.PENANArjAHEGdyR5
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.10894Please respect copyright.PENANATHLNrK07Hk
10894Please respect copyright.PENANAk5dyBiv1M6
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.10894Please respect copyright.PENANAZX2MmVZybg
10894Please respect copyright.PENANAQmUIw3Z7ke
10894Please respect copyright.PENANA6QzxatozQN
“Aaakkhhh…”10894Please respect copyright.PENANANPKFwdiY01
10894Please respect copyright.PENANAUrQOJQNk95
10894Please respect copyright.PENANAbWsKETL1mt
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.10894Please respect copyright.PENANANTXpP8c1pu
10894Please respect copyright.PENANA1fQfq71wKO
10894Please respect copyright.PENANAOFr3BZJVYr
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.10894Please respect copyright.PENANAai9N3oec0o
10894Please respect copyright.PENANAhsRUe7Zfsa
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.10894Please respect copyright.PENANA3vkzleZK43
10894Please respect copyright.PENANAJMveJ8OLuo
10894Please respect copyright.PENANAO6wf3re6Nf
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.10894Please respect copyright.PENANA3LjH4dQVCe
10894Please respect copyright.PENANARpty8vzFQX
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.10894Please respect copyright.PENANAPwbcXuigtV
10894Please respect copyright.PENANACQnZST1NKB
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.10894Please respect copyright.PENANARb36P7skvW
10894Please respect copyright.PENANAAYuXEMK5vm
10894Please respect copyright.PENANA7EdYDVeEhv
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”10894Please respect copyright.PENANABQZo6H61xd
10894Please respect copyright.PENANALgrcs2CV1D
10894Please respect copyright.PENANA6hch8SV2rZ
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.10894Please respect copyright.PENANAN5wDmz03uL
10894Please respect copyright.PENANAOsUBKS8ORn
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.10894Please respect copyright.PENANAuRGylyYCrF
10894Please respect copyright.PENANA1VGvQ3tDVb
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.10894Please respect copyright.PENANAQgC4oRKJFs
10894Please respect copyright.PENANAMRcxYekpmW
10894Please respect copyright.PENANAKK0BtwqZWM
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.10894Please respect copyright.PENANAySdNFWY3yv
10894Please respect copyright.PENANAVPPgSd1hO0
10894Please respect copyright.PENANA0nLSib3oRG
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.10894Please respect copyright.PENANAujmO4SXjcp
10894Please respect copyright.PENANAY6z2gQvVO0
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.10894Please respect copyright.PENANAGnGTBil4YA
10894Please respect copyright.PENANAjy0ZWjXUNJ
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.10894Please respect copyright.PENANAOs1vbEPQhg
10894Please respect copyright.PENANAW1d8GQes6c
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.10894Please respect copyright.PENANA5uBkJVEGAk
10894Please respect copyright.PENANAdosyrlskh8
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.10894Please respect copyright.PENANAOR26u2Sc7O
10894Please respect copyright.PENANAzh1TQBRgyO
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.10894Please respect copyright.PENANAlWLbODKo4m
10894Please respect copyright.PENANAdPw0BQqLUf
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.10894Please respect copyright.PENANATUubMPMFeB
10894Please respect copyright.PENANAtXwdnfOG7r
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.10894Please respect copyright.PENANACjDN2wMgob
10894Please respect copyright.PENANAxh5b0XIXLu
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!10894Please respect copyright.PENANAPgm7M6Ovbj
10894Please respect copyright.PENANAeskL1RCWWT
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.10894Please respect copyright.PENANAPF6Zw3Sr8D
10894Please respect copyright.PENANAppLAmUBx9o
10894Please respect copyright.PENANApLnXsdyZ0E
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.10894Please respect copyright.PENANAWzd9Rlr0W9
10894Please respect copyright.PENANAwkkuRf3YCJ
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.10894Please respect copyright.PENANA2GosweMYR3
10894Please respect copyright.PENANATlOCmBgnJa
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.10894Please respect copyright.PENANA4aFfybtFpj
10894Please respect copyright.PENANA0EmeL7iaaq
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.10894Please respect copyright.PENANAqqJG8tadbx
10894Please respect copyright.PENANAEetS2KPKDv
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.10894Please respect copyright.PENANAlzc7FSOQ31
10894Please respect copyright.PENANArE5gAw7iyC
10894Please respect copyright.PENANAYUH79Aj0Jq
“Eemmmhhh… sssshhhh…”10894Please respect copyright.PENANAMqTIJz4cNB
10894Please respect copyright.PENANA8KzokyEXfT
10894Please respect copyright.PENANAEkM6GqVb4B
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.10894Please respect copyright.PENANAx85ldEKOZG
10894Please respect copyright.PENANAcW9BtHSha3
10894Please respect copyright.PENANAtdqriMsbw0
“Aaaaahhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAqaBF8pkDu1
10894Please respect copyright.PENANADer5Fv9x3t
10894Please respect copyright.PENANAV9K327s0wV
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.10894Please respect copyright.PENANAlPBDmmteQ5
10894Please respect copyright.PENANAwLeB9WvMet
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!10894Please respect copyright.PENANAKUFxLcCHhl
10894Please respect copyright.PENANAKSR6TEmX8M
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.10894Please respect copyright.PENANADcQh1qJhWC
10894Please respect copyright.PENANAYYxF805bnn
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.10894Please respect copyright.PENANAATcbPy7VTe
10894Please respect copyright.PENANAJZeNLz12MO
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.10894Please respect copyright.PENANAjTr2lHn5CZ
10894Please respect copyright.PENANAhKfXxwYMxu
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.10894Please respect copyright.PENANAisUjjmm1XM
10894Please respect copyright.PENANAO1jrPc5Ihg
10894Please respect copyright.PENANAEMRlZ2DtF4
“Aaaaaahhhhhhh…”10894Please respect copyright.PENANALh7l1qXnEG
10894Please respect copyright.PENANAGjBE8WzAQ8
10894Please respect copyright.PENANAkNQDGVh1mi
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.10894Please respect copyright.PENANAHenxS16djS
10894Please respect copyright.PENANAhlZzIe6Czb
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANABR0YuTCUWz
10894Please respect copyright.PENANA7fnGWyPQXm
10894Please respect copyright.PENANAFcffIwg4ZR
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”10894Please respect copyright.PENANA6EVvOjRRnX
10894Please respect copyright.PENANATGiuL3IxBp
10894Please respect copyright.PENANAT1GydORszh
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.10894Please respect copyright.PENANAaefiCDOVVb
10894Please respect copyright.PENANAQ65zw4E5Rv
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.10894Please respect copyright.PENANAeYBLGrzGeK
10894Please respect copyright.PENANAsoQ5Til8yg
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”10894Please respect copyright.PENANARIJIupBBfN
10894Please respect copyright.PENANAMaJmdB6UbW
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.10894Please respect copyright.PENANADf1xiRXJO5
10894Please respect copyright.PENANAqNFq5TMfFz
10894Please respect copyright.PENANAMhUWrieZXy
“Eeeemmpphhh…”10894Please respect copyright.PENANAntneNNhQKW
10894Please respect copyright.PENANArX9cFvEsUn
10894Please respect copyright.PENANAWZOQEh9UwK
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.10894Please respect copyright.PENANAzRq2uUPGYv
10894Please respect copyright.PENANAaKzg0I7YCZ
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.10894Please respect copyright.PENANALY7UQenUgO
10894Please respect copyright.PENANA6IYFc8gMUn
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.10894Please respect copyright.PENANA7wUre7uGqQ
10894Please respect copyright.PENANAo3gMU2QrQH
10894Please respect copyright.PENANAfIF2zSFBtV
“Eeemmhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAnaTIYpfnUR
10894Please respect copyright.PENANABaapuyX1zk
10894Please respect copyright.PENANAKWfCMSWuEr
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.10894Please respect copyright.PENANAA0N8RHA7Xg
10894Please respect copyright.PENANA69LdBVWaqL
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.10894Please respect copyright.PENANAtN2Jf2BzSH
10894Please respect copyright.PENANA2DTwP0yVz2
10894Please respect copyright.PENANAOLotEb7Z87
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”10894Please respect copyright.PENANATXa1Y4vuJh
10894Please respect copyright.PENANA3Y7j1508La
10894Please respect copyright.PENANAbbSJHsWC0a
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.10894Please respect copyright.PENANAR1y8lxwuPM
10894Please respect copyright.PENANAaWipmQ8vHx
10894Please respect copyright.PENANA6foa5hBcsm
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.10894Please respect copyright.PENANAmdTILpY7Q0
10894Please respect copyright.PENANAqKaWo7Hlae
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.10894Please respect copyright.PENANA9lEvEzQcGn
10894Please respect copyright.PENANABU1iTdYnAN
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.10894Please respect copyright.PENANAdOmjUBMzJi
10894Please respect copyright.PENANApl6O5gc1dK
10894Please respect copyright.PENANAfcSwqESzM5
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.10894Please respect copyright.PENANAjO3fxMMMHR
10894Please respect copyright.PENANAPIf1iZJ5jl
10894Please respect copyright.PENANAFRMERg61YN
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.10894Please respect copyright.PENANANhQHdVyZ3U
10894Please respect copyright.PENANAqYlWcF6ohS
10894Please respect copyright.PENANAmkcanYqhcr
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.10894Please respect copyright.PENANA5HenJ5nIUf
10894Please respect copyright.PENANAof4s32VqtL
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.10894Please respect copyright.PENANAz5s57fTWFh
10894Please respect copyright.PENANAghJuioHDs4
10894Please respect copyright.PENANAGF7rOIuWyI
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”10894Please respect copyright.PENANAVGwybFqZIQ
10894Please respect copyright.PENANA8JcvwMMGVE
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”10894Please respect copyright.PENANAc1JSkF6Xo4
10894Please respect copyright.PENANApjMMg71YRV
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”10894Please respect copyright.PENANA5WKjwBChlZ
10894Please respect copyright.PENANA1EbIrZwdGx
10894Please respect copyright.PENANASVPLBGiVrQ
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.10894Please respect copyright.PENANAzc9TsKPMfX
10894Please respect copyright.PENANARt2xLurpB7
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.10894Please respect copyright.PENANAxI4YhUlMPV
10894Please respect copyright.PENANAqaCTscsHr8
10894Please respect copyright.PENANAlNjxtMCgQ7
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”10894Please respect copyright.PENANA0OwK4m80qC
10894Please respect copyright.PENANAD57ySz3A2M
10894Please respect copyright.PENANAfg17PkxGnz
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.10894Please respect copyright.PENANAZCLkLTnCPo
10894Please respect copyright.PENANAeGD3BFscha
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.10894Please respect copyright.PENANAne9OFsAnHf
10894Please respect copyright.PENANApbtv1bKihX
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.10894Please respect copyright.PENANAAS7C7VHbTr
10894Please respect copyright.PENANASuIVsrV18N
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.10894Please respect copyright.PENANAruKC5xw2L2
10894Please respect copyright.PENANAQe5Ui9A02w
10894Please respect copyright.PENANA75Ux4UKPW1
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”10894Please respect copyright.PENANAfWJCEx0Mfs
10894Please respect copyright.PENANAsiS7gP4oLq
10894Please respect copyright.PENANAj6SWEygrsN
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAYrcPeBduKx
10894Please respect copyright.PENANA79mQkAXfFj
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.10894Please respect copyright.PENANAgC15nuK8IU
10894Please respect copyright.PENANAAVLVo2OaDd
10894Please respect copyright.PENANAPkOsbghAvQ
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAMgcuix6DMr
10894Please respect copyright.PENANA0RRgnYe91x
10894Please respect copyright.PENANACkcBfw5FcL
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.10894Please respect copyright.PENANAB8gpGi4t2P
10894Please respect copyright.PENANA3UlqJlXUEL
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.10894Please respect copyright.PENANAAjBoSIpoMg
10894Please respect copyright.PENANAK2Osm3PUJQ
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.10894Please respect copyright.PENANAK9D68NMoup
10894Please respect copyright.PENANA8q1pRohbh8
Plok plok plok plok plok10894Please respect copyright.PENANAv7ytDP0YhV
Plok plok plok plok plok10894Please respect copyright.PENANAn8EEPvprMh
10894Please respect copyright.PENANATl5DcvjtfH
10894Please respect copyright.PENANAO6taQ13GLw
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”10894Please respect copyright.PENANADonBNey8Ws
10894Please respect copyright.PENANAbTGJAklWA4
10894Please respect copyright.PENANAnIOMf1Dkzr
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.10894Please respect copyright.PENANAW9sGmtLceC
10894Please respect copyright.PENANAVU4hmaKSDe
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.10894Please respect copyright.PENANAL5mQ04YkrC
10894Please respect copyright.PENANA2KhAY1NIjk
10894Please respect copyright.PENANA70JfrBzh6s
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”10894Please respect copyright.PENANANnPagRy4Oo
10894Please respect copyright.PENANAXVkBRCy0dS
10894Please respect copyright.PENANAyu80JGdZsg
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.10894Please respect copyright.PENANAo9vA7dsVbA
10894Please respect copyright.PENANAeusQukv0dq
10894Please respect copyright.PENANAkj0O1EyOQZ
“Aaakkhhh…”10894Please respect copyright.PENANA5jGFNyvvCD
10894Please respect copyright.PENANAz63bZHN0fK
10894Please respect copyright.PENANAq3qlQTnhC9
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.10894Please respect copyright.PENANAWQzxzVxWEz
10894Please respect copyright.PENANAAkCQUhNs4F
10894Please respect copyright.PENANANSkFw8BvbP
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”10894Please respect copyright.PENANAI31D25ZfWX
10894Please respect copyright.PENANA0bkKloc5Rl
10894Please respect copyright.PENANAI5KGShIJxv
Croot croot croot croot croot10894Please respect copyright.PENANAUneOwkLN03
10894Please respect copyright.PENANAu0LMeAxawH
10894Please respect copyright.PENANAuChzrJqB34
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.10894Please respect copyright.PENANAfZ1Y2HPf02
10894Please respect copyright.PENANAorUZu2ctqU
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.10894Please respect copyright.PENANAtqO2E5Bll3
10894Please respect copyright.PENANAGfjvGEzeds
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.10894Please respect copyright.PENANAHNNo0p1A1q
10894Please respect copyright.PENANAoki4KiymZT
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.10894Please respect copyright.PENANAC4hobA7yU9
10894Please respect copyright.PENANAwpvnmsUfFD
10894Please respect copyright.PENANAyktE5XTXYo
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.10894Please respect copyright.PENANAG6yUQEbEdQ
10894Please respect copyright.PENANAf5WtsHfnl5
“Terima kasih juga, mas”10894Please respect copyright.PENANAqTn2p0b3RL
10894Please respect copyright.PENANA8OMNuTlhtW
*10894Please respect copyright.PENANAqGMZ6ujXe1
*10894Please respect copyright.PENANA2A51kmbSbd
*10894Please respect copyright.PENANA6iTZiUUhye
*10894Please respect copyright.PENANAchloYCCIPB
*10894Please respect copyright.PENANAkFwqzlSCoV