11215Please respect copyright.PENANAQvsbuQyGFj
11215Please respect copyright.PENANA9ufoPCWU0x
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11215Please respect copyright.PENANAXY8iiVrvI7
11215Please respect copyright.PENANAFxwLkJH0gC
11215Please respect copyright.PENANA5u4b1gO5NC
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11215Please respect copyright.PENANA58dYpMFmaS
11215Please respect copyright.PENANAY0dVqeNl0u
*11215Please respect copyright.PENANAxAlD5tNxG6
*11215Please respect copyright.PENANAB06h2e2Tnw
*11215Please respect copyright.PENANA33zotN0jAk
*11215Please respect copyright.PENANAPY4Dc9qme4
11215Please respect copyright.PENANADSDwQ13HJO
Beberapa jam sebelumnya11215Please respect copyright.PENANA9lt5Hq5gT1
11215Please respect copyright.PENANASlbL0BWcYO
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11215Please respect copyright.PENANAhxIRQO7M3b
11215Please respect copyright.PENANAoy8dzBqONB
11215Please respect copyright.PENANAkUXzl4eGha
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11215Please respect copyright.PENANAPjw5qbjsvV
11215Please respect copyright.PENANALVZoGXOMzB
“Udah kok pak, kenapa emang?”11215Please respect copyright.PENANA9btFRhsuut
11215Please respect copyright.PENANAZTNzt8mOP1
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11215Please respect copyright.PENANAYw6cctolhY
11215Please respect copyright.PENANAX7hIlVMeAE
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11215Please respect copyright.PENANAs97iyjMGOC
11215Please respect copyright.PENANAnDuRrKqOD2
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11215Please respect copyright.PENANADvP54S9neR
11215Please respect copyright.PENANAZHQ1dguUlf
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11215Please respect copyright.PENANA3DKENR98JE
11215Please respect copyright.PENANA8B6rFWHxHb
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11215Please respect copyright.PENANAuNEhE1uuJs
11215Please respect copyright.PENANA2cbFgnlsmq
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11215Please respect copyright.PENANAfJoo9EytQr
11215Please respect copyright.PENANAy4EFJQUpGQ
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11215Please respect copyright.PENANAxQfhoQYIVn
11215Please respect copyright.PENANA7bZKW5pfnq
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11215Please respect copyright.PENANA8IgAhk3rVp
11215Please respect copyright.PENANAjJoQww8Yr1
11215Please respect copyright.PENANAzJQiSJPV6l
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11215Please respect copyright.PENANAgfIW4ey0n9
11215Please respect copyright.PENANAMFgn1AReci
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11215Please respect copyright.PENANAo55j8nxJTa
11215Please respect copyright.PENANAT6GgLpfDJQ
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11215Please respect copyright.PENANAGucroaBn6T
11215Please respect copyright.PENANAyS6PSoLEY3
11215Please respect copyright.PENANAh0L9S6riVk
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11215Please respect copyright.PENANAwJUqzZaIl2
11215Please respect copyright.PENANA9lh3wPpqIE
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANA4v3ZUFIlCr
11215Please respect copyright.PENANANfBPTn8Ur6
11215Please respect copyright.PENANAsyQpoTVeIz
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11215Please respect copyright.PENANA56bdLA7jeg
11215Please respect copyright.PENANApPdBNsrPVf
11215Please respect copyright.PENANABUXJp05tpL
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11215Please respect copyright.PENANAM7pkbvjPZZ
11215Please respect copyright.PENANA18aZEZCFE0
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11215Please respect copyright.PENANAnqVMERqjHJ
11215Please respect copyright.PENANAlYO8adCzlc
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11215Please respect copyright.PENANA67Fk2yxLjZ
11215Please respect copyright.PENANAapid5YW18V
11215Please respect copyright.PENANAhdika6esDr
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11215Please respect copyright.PENANAJTOi7RhY9V
11215Please respect copyright.PENANAKj4fsc9xXZ
11215Please respect copyright.PENANAbHP8CX6vAz
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11215Please respect copyright.PENANACbVCRskZMK
11215Please respect copyright.PENANA2A5evSFWZ4
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11215Please respect copyright.PENANAk5D76uWSCP
11215Please respect copyright.PENANAT8G5RNM2FN
“Oh ya?”11215Please respect copyright.PENANArtzmGNTeAS
11215Please respect copyright.PENANAIh7WqxFIsc
“Iya, lihat aja entar malem”11215Please respect copyright.PENANABD3yMUZvjv
11215Please respect copyright.PENANAl5nRsobRPZ
*11215Please respect copyright.PENANAiayuvOoG2Z
*11215Please respect copyright.PENANA28bv21SWIO
*11215Please respect copyright.PENANAQD7KtYgUOG
*11215Please respect copyright.PENANA3P4YJO4OjP
11215Please respect copyright.PENANAeiVdMqd6td
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11215Please respect copyright.PENANALld7btA33m
11215Please respect copyright.PENANA260Emet5Rf
11215Please respect copyright.PENANACPaD3dbWyA
“Kita cari makan yuk Cit”11215Please respect copyright.PENANAgYk0yAwu4x
11215Please respect copyright.PENANAj0qftJLBqJ
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11215Please respect copyright.PENANAIe114ZB9r2
11215Please respect copyright.PENANAukQWT0wJV9
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11215Please respect copyright.PENANAx8TuK7TraN
11215Please respect copyright.PENANA5b2kCXa9ch
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11215Please respect copyright.PENANAQbg5Cg2clw
11215Please respect copyright.PENANAnTs6dn0kRZ
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11215Please respect copyright.PENANAKPLOvZFdCE
11215Please respect copyright.PENANAy1yxnNCCvN
11215Please respect copyright.PENANAnen1KIPqLE
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11215Please respect copyright.PENANAEtNlCs8OCS
11215Please respect copyright.PENANAcVAmVwr7ov
11215Please respect copyright.PENANAhppSwIGqzm
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11215Please respect copyright.PENANA4IThVgZyFZ
11215Please respect copyright.PENANAMfl6wXM03J
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11215Please respect copyright.PENANAvLZY3QKD4P
11215Please respect copyright.PENANAmB4VXirNBY
11215Please respect copyright.PENANAwbeIt75IlI
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11215Please respect copyright.PENANAkRmUE6WmB1
11215Please respect copyright.PENANAvxB2hb81r2
11215Please respect copyright.PENANAn4aErKC2CA
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11215Please respect copyright.PENANA5kILpaKYPU
11215Please respect copyright.PENANAFN9TrgdRPe
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11215Please respect copyright.PENANATJybwLWrWF
11215Please respect copyright.PENANAXcyWhJEgVm
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAtUeGICIJNy
11215Please respect copyright.PENANAX18lJqg77X
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11215Please respect copyright.PENANAs9muwnmmoy
11215Please respect copyright.PENANAReA1NuMuSC
“Haha yaudah mana sini?”11215Please respect copyright.PENANAhYvbx1klhE
11215Please respect copyright.PENANAtt2xgvCiRT
11215Please respect copyright.PENANAwGIGpdDlir
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11215Please respect copyright.PENANAx1w3VWZCzJ
11215Please respect copyright.PENANAqXAgn5jVfw
11215Please respect copyright.PENANAZxMxzoPYDG
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11215Please respect copyright.PENANAi6Y2UnJoKY
11215Please respect copyright.PENANAo5wLaqqQKm
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11215Please respect copyright.PENANAVrZ2UKjH2o
11215Please respect copyright.PENANA6MzNiLEL5L
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11215Please respect copyright.PENANAZxWR1Xh3FF
11215Please respect copyright.PENANArdNdke5iFo
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAvtSrviyf1H
11215Please respect copyright.PENANAE9CBNvQKn7
“Beneran?”11215Please respect copyright.PENANAUU8pg8T7We
11215Please respect copyright.PENANAq8GbkXNPT3
“Iya”11215Please respect copyright.PENANAz3Fp1LCtHk
11215Please respect copyright.PENANA08JtKKDJkH
“Hmm yaudah deh”11215Please respect copyright.PENANAEyZ51F6hXt
11215Please respect copyright.PENANAccT8QnX8lG
11215Please respect copyright.PENANADiCzzvXW04
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11215Please respect copyright.PENANA1BcBQhmIR5
11215Please respect copyright.PENANA7QqeNSjqxQ
11215Please respect copyright.PENANAtHeeK8FRwq
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11215Please respect copyright.PENANA1DyW4A66p1
11215Please respect copyright.PENANALFxhFvOFKm
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11215Please respect copyright.PENANAj7Pk9DgOi9
11215Please respect copyright.PENANAAWutpqIiMX
11215Please respect copyright.PENANA1vDt0d2Y4k
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11215Please respect copyright.PENANAAv0MJbANFA
11215Please respect copyright.PENANAJVRwwojoDw
11215Please respect copyright.PENANAfM1wT6UVbj
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11215Please respect copyright.PENANAT0dowrQT2j
11215Please respect copyright.PENANAo7SIFs0O4P
11215Please respect copyright.PENANArWgskSdkcA
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11215Please respect copyright.PENANAFuJnwmij0c
11215Please respect copyright.PENANA2SdMhijlz6
*11215Please respect copyright.PENANATiC7Wj0ZlQ
*11215Please respect copyright.PENANAsMlp0KvIEq
*11215Please respect copyright.PENANAgww3xl0i28
*11215Please respect copyright.PENANAGUBCdCGFJH
11215Please respect copyright.PENANA2clRmMQOaZ
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAL7MZjJeqCp
11215Please respect copyright.PENANAKcDkx1TF0g
11215Please respect copyright.PENANAP5bZyls1s5
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11215Please respect copyright.PENANAyBmOnOXbBF
11215Please respect copyright.PENANAsogWtWz5p1
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11215Please respect copyright.PENANAKwyEuGiy78
11215Please respect copyright.PENANADdgxcl4FYq
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11215Please respect copyright.PENANAwOnEGYrnqt
11215Please respect copyright.PENANAGR3cAMTZ3w
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11215Please respect copyright.PENANA8sPRclU8He
11215Please respect copyright.PENANA7PbJdxyJiz
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11215Please respect copyright.PENANAd7MdT5qqH5
11215Please respect copyright.PENANAGP24zCmbwV
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11215Please respect copyright.PENANAdhLjuJcBeb
11215Please respect copyright.PENANAbOaSYwjK1t
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANA49QmPdcokl
11215Please respect copyright.PENANAqL4TppmV8a
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11215Please respect copyright.PENANAnbOhqEPLDp
11215Please respect copyright.PENANAQ0LOGewIli
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11215Please respect copyright.PENANAp0XfXfgqjG
11215Please respect copyright.PENANArmLVAt4XfI
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11215Please respect copyright.PENANAYf9H3HMCD3
11215Please respect copyright.PENANAANNkPJTsvI
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11215Please respect copyright.PENANA13zBXEG8YQ
11215Please respect copyright.PENANAgOMgnyjlKo
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANA5Znm1GmCq5
11215Please respect copyright.PENANAIfmZk94hN8
11215Please respect copyright.PENANA2bK41bXWbU
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11215Please respect copyright.PENANAsjbv0KSn1D
11215Please respect copyright.PENANA2IsUZZwKOA
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11215Please respect copyright.PENANAWIydXKVs1f
11215Please respect copyright.PENANA0xzv9WH4um
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11215Please respect copyright.PENANA69ESptntlI
11215Please respect copyright.PENANAEvrYhqnxwG
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11215Please respect copyright.PENANAy87vWY8Oc5
11215Please respect copyright.PENANAbaCqzSINnh
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11215Please respect copyright.PENANAL2IjPeNNka
11215Please respect copyright.PENANAMWY2vS2DhY
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11215Please respect copyright.PENANAQaDbdFqYAP
11215Please respect copyright.PENANAqAofIiQpik
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11215Please respect copyright.PENANADQajv0UVhW
11215Please respect copyright.PENANAmXsx44jXxz
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11215Please respect copyright.PENANAQzwnnIKUqs
11215Please respect copyright.PENANAofunoKioIO
11215Please respect copyright.PENANAbQgKMvrj85
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11215Please respect copyright.PENANAnAoV1HqMTD
11215Please respect copyright.PENANA5vxX9qBoPK
“Eh nggak kok pak, hehe”11215Please respect copyright.PENANAzMsE5IBjxL
11215Please respect copyright.PENANAdfx3ohVhOL
“Mikirin apa?”11215Please respect copyright.PENANAtxVdQErUrC
11215Please respect copyright.PENANA42JiuwlCFr
11215Please respect copyright.PENANAIcorHUWnZx
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11215Please respect copyright.PENANALIvbiZDHwJ
11215Please respect copyright.PENANA5rB02OXK8s
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11215Please respect copyright.PENANAvrfbfijsTi
11215Please respect copyright.PENANAKHWEbs0y9D
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11215Please respect copyright.PENANA6IpWY5ASv1
11215Please respect copyright.PENANARyUt111EKP
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11215Please respect copyright.PENANAAACJ0rsXsx
11215Please respect copyright.PENANAwPrmxI7hTQ
11215Please respect copyright.PENANAcKwVkjOLk9
“Cit…”11215Please respect copyright.PENANAiCZHdzQJFD
11215Please respect copyright.PENANAtDx5thItaX
“Pak…”11215Please respect copyright.PENANAVKdChhY2mV
11215Please respect copyright.PENANAwRuucBBUMq
11215Please respect copyright.PENANA9Q8NkjS4Kj
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11215Please respect copyright.PENANArPYlUH9zNF
11215Please respect copyright.PENANAkm8WnSXkpU
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11215Please respect copyright.PENANASyMrTaAlpe
11215Please respect copyright.PENANAm0OfAmpPmA
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11215Please respect copyright.PENANA9czY9hgIel
11215Please respect copyright.PENANAOHNIFl065q
11215Please respect copyright.PENANAW5XuhCmjm2
Cup…11215Please respect copyright.PENANAqaUmvkYJto
11215Please respect copyright.PENANAcgf4xlL2IN
11215Please respect copyright.PENANAmGN6umph3f
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11215Please respect copyright.PENANAtBcjvQKjF0
11215Please respect copyright.PENANAluMheAWC2z
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11215Please respect copyright.PENANAOS9GCe4wB1
11215Please respect copyright.PENANAnHqpTrayqY
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11215Please respect copyright.PENANAbNSXwlGvVB
11215Please respect copyright.PENANAwhvbZaj01a
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11215Please respect copyright.PENANAUQnsPfw7kP
11215Please respect copyright.PENANAuMia5Wk5r5
11215Please respect copyright.PENANAsFEIEC2lsi
“Cita…”11215Please respect copyright.PENANAOh6WHAPS9n
11215Please respect copyright.PENANAqEurDQlnxO
“Iya pak?”11215Please respect copyright.PENANAEdWkWwrWvm
11215Please respect copyright.PENANA6xR1aisrZy
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11215Please respect copyright.PENANAKCOuo0YS67
11215Please respect copyright.PENANAr2ofZOWZI3
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11215Please respect copyright.PENANAyUXz1Lrhbf
11215Please respect copyright.PENANAFH8FXXsj7R
11215Please respect copyright.PENANAAItX7Xm8Sr
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11215Please respect copyright.PENANAN5YI5SCnYP
11215Please respect copyright.PENANA5GzsXJ2lm4
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11215Please respect copyright.PENANAX3yrF7MgAC
11215Please respect copyright.PENANA5vbk1tEi2I
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAKwedHqETgE
11215Please respect copyright.PENANAmnOyEAfvVN
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11215Please respect copyright.PENANAOkWRPBHfMT
11215Please respect copyright.PENANAtmajLqDdGj
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11215Please respect copyright.PENANAwysG4Ds8lX
11215Please respect copyright.PENANAw6IkTF5dzy
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11215Please respect copyright.PENANA8D0hTRU210
11215Please respect copyright.PENANASrdNlD5sKT
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11215Please respect copyright.PENANAmjXzolvBa0
11215Please respect copyright.PENANAp9prtQJvg5
11215Please respect copyright.PENANAfhJt3H0Jza
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11215Please respect copyright.PENANAjKFm77egDe
11215Please respect copyright.PENANAqk4Wt6pkAr
11215Please respect copyright.PENANAldnoy8gR7E
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11215Please respect copyright.PENANAYCTB3En6yb
11215Please respect copyright.PENANAapmBOcGHSY
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11215Please respect copyright.PENANAn3oFo8ZAme
11215Please respect copyright.PENANAdLCmQc3nWO
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11215Please respect copyright.PENANAkL8MBbU1n3
11215Please respect copyright.PENANAHFrO2cwaAg
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11215Please respect copyright.PENANAiA18MkR8ea
11215Please respect copyright.PENANAFOrUk83B9t
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11215Please respect copyright.PENANAlNOXXt3g5W
11215Please respect copyright.PENANAHgnGTGx3ZK
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11215Please respect copyright.PENANAB1pJJ6mhji
11215Please respect copyright.PENANAl40BJhhjxS
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11215Please respect copyright.PENANAYftsYoRreo
11215Please respect copyright.PENANA8SIAQFXyhu
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11215Please respect copyright.PENANA8430uTS1EU
11215Please respect copyright.PENANAo89PCB7zMV
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11215Please respect copyright.PENANAhroPxnoXmV
11215Please respect copyright.PENANAyh26NKmxHJ
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11215Please respect copyright.PENANA00Z1AoMBwa
11215Please respect copyright.PENANAbbMBDKICGW
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11215Please respect copyright.PENANAPHTFfqS9uN
11215Please respect copyright.PENANAv0RhPx1OMH
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11215Please respect copyright.PENANAGgshkXGjQd
11215Please respect copyright.PENANA8ICE7ayNAP
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11215Please respect copyright.PENANAcsmycB1KgN
11215Please respect copyright.PENANAK6rX5PcYMp
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11215Please respect copyright.PENANAQ5G5wPCF33
11215Please respect copyright.PENANA039eN5tFU8
11215Please respect copyright.PENANAzMX7LWWJXT
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11215Please respect copyright.PENANAhhqXMqw5Qz
11215Please respect copyright.PENANAS4A4kiPuwq
11215Please respect copyright.PENANAZaBFVo0lQC
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11215Please respect copyright.PENANAzVUc9jScu7
11215Please respect copyright.PENANAnSTDS5NUku
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11215Please respect copyright.PENANA92Af1lVFyJ
11215Please respect copyright.PENANAxvySIFtqKE
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11215Please respect copyright.PENANArDSZsBba3e
11215Please respect copyright.PENANAdYwuukVPq9
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11215Please respect copyright.PENANA5QZYrpGVne
11215Please respect copyright.PENANA4dpX8V00cV
11215Please respect copyright.PENANARF78nk176u
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11215Please respect copyright.PENANAvX2VM84C0e
11215Please respect copyright.PENANAma2bgaf592
11215Please respect copyright.PENANAd10pcRaL2b
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11215Please respect copyright.PENANARReBDC0gtG
11215Please respect copyright.PENANAQW7lihaMVc
11215Please respect copyright.PENANAbWgivBecYb
“Aaahhsssshhh…”11215Please respect copyright.PENANAGxiflpmVMc
11215Please respect copyright.PENANA77Etg6LXVE
11215Please respect copyright.PENANAtueG0Cfelf
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11215Please respect copyright.PENANABs6CqPsuRz
11215Please respect copyright.PENANAlvOJIAU8pe
11215Please respect copyright.PENANACuxotcHhOW
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11215Please respect copyright.PENANAXgpBS8Rw4f
11215Please respect copyright.PENANAW6ngUzjVEo
11215Please respect copyright.PENANAoz2KrSq8Oi
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11215Please respect copyright.PENANAenaAnSqULg
11215Please respect copyright.PENANA3zq7Sm5QFK
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11215Please respect copyright.PENANAzTJQnymxoL
11215Please respect copyright.PENANAjQ4ceJ11Kq
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11215Please respect copyright.PENANAAz6UQ82K3m
11215Please respect copyright.PENANAiAAQVYCO8k
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11215Please respect copyright.PENANALyocmKNS88
11215Please respect copyright.PENANApnwoEjntLl
11215Please respect copyright.PENANAzokvAZwoHZ
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAkWmgdPUWM6
11215Please respect copyright.PENANAYBgjmeqMXh
11215Please respect copyright.PENANAGzmsfv9m6E
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11215Please respect copyright.PENANAu1E1jEKPao
11215Please respect copyright.PENANAztlf9xqnaz
11215Please respect copyright.PENANA0sf9Tz4iUY
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11215Please respect copyright.PENANAFs08JvrAlE
11215Please respect copyright.PENANANOTqmcpPTY
11215Please respect copyright.PENANAvUZfAYebsr
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11215Please respect copyright.PENANADRBHvGt0gL
11215Please respect copyright.PENANADOv1qDwhUl
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11215Please respect copyright.PENANAe6y6fcB9lg
11215Please respect copyright.PENANA81i8tqS25o
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11215Please respect copyright.PENANAwIWIefGRNd
11215Please respect copyright.PENANANFqKHwxByc
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11215Please respect copyright.PENANAKF3dW61lek
11215Please respect copyright.PENANAsgttgxUvjO
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11215Please respect copyright.PENANAZHLB1EAkEQ
11215Please respect copyright.PENANAHCRu1j22rq
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11215Please respect copyright.PENANAEdwiOEHfJj
11215Please respect copyright.PENANAPocsFgZJ13
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11215Please respect copyright.PENANAwZ3haEtxlS
11215Please respect copyright.PENANAcc4v3NUPFg
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAO7u8FE1Nzz
11215Please respect copyright.PENANAceBetjTskd
11215Please respect copyright.PENANAFREyDw6HIr
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAXYMrgAbLFr
11215Please respect copyright.PENANAjVhJ0pGeQP
11215Please respect copyright.PENANAFkzyERoP3E
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11215Please respect copyright.PENANA7mTe5BKquc
11215Please respect copyright.PENANAgPUK3uCM0d
11215Please respect copyright.PENANAvuqPLfPHRB
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11215Please respect copyright.PENANA3RSIEQ0kr9
11215Please respect copyright.PENANAbDZIBOaikU
11215Please respect copyright.PENANAPi0SYJEd9V
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11215Please respect copyright.PENANAywjzsrVtfI
11215Please respect copyright.PENANADC4W9YTc9y
11215Please respect copyright.PENANA9SHaZldXfq
“Aaahhhh…”11215Please respect copyright.PENANAcggwYsZyQV
11215Please respect copyright.PENANAdGMVJTQo7y
11215Please respect copyright.PENANAWBSnHe2SW3
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11215Please respect copyright.PENANArUnLxKI2Jb
11215Please respect copyright.PENANAMkweIPPVhi
11215Please respect copyright.PENANAK9Q3foqagl
“Aaaaahhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAtntx9UnGBW
11215Please respect copyright.PENANA61Nr9e1mFR
11215Please respect copyright.PENANAf3uiGKkjh0
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11215Please respect copyright.PENANAXQFmJaMZQs
11215Please respect copyright.PENANAbnA8K9uFsL
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11215Please respect copyright.PENANAYrUqs6quon
11215Please respect copyright.PENANAoiQfNPHSop
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11215Please respect copyright.PENANAPb0knWgshZ
11215Please respect copyright.PENANAz9iukiAxC4
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11215Please respect copyright.PENANA3wKM2PCKKr
11215Please respect copyright.PENANAgd7ATvNkup
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11215Please respect copyright.PENANAFhYFiVoUbD
11215Please respect copyright.PENANAeSVhLzEJeb
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAUuoppkbibr
11215Please respect copyright.PENANAWhyYk1TH1l
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11215Please respect copyright.PENANAfiB1IGcvtX
11215Please respect copyright.PENANAQM4xPPlXfM
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11215Please respect copyright.PENANAKguHHvx7BR
11215Please respect copyright.PENANA6OmuV04Yzr
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11215Please respect copyright.PENANAADxHYtLpGS
11215Please respect copyright.PENANAZ3312isnEr
11215Please respect copyright.PENANAfLUndqI12k
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11215Please respect copyright.PENANAJlkG2Qr661
11215Please respect copyright.PENANAi1WbeshcR7
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11215Please respect copyright.PENANA5kpuBLrr5L
11215Please respect copyright.PENANAAedzplWVqs
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANALdrSDZtg5e
11215Please respect copyright.PENANAH0t2OIoI0t
11215Please respect copyright.PENANAuwb8ohhsxF
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11215Please respect copyright.PENANAEdwig2J1It
11215Please respect copyright.PENANACcrWGHxE2L
11215Please respect copyright.PENANAI6IFJfQyeP
“Aaahh sssssshhhhhh…”11215Please respect copyright.PENANA5lR4BpkukX
11215Please respect copyright.PENANAu06nurUIFE
11215Please respect copyright.PENANACfjXUnoamu
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11215Please respect copyright.PENANAa0BCRcgIhj
11215Please respect copyright.PENANAtE3F2fUGEc
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11215Please respect copyright.PENANAg9VqYw43vC
11215Please respect copyright.PENANA5bknkpP0vJ
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11215Please respect copyright.PENANAaQLRhk7F80
11215Please respect copyright.PENANAEUKmXV5NzV
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11215Please respect copyright.PENANA1nvMo7w5sX
11215Please respect copyright.PENANA33qZ8K8uT0
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11215Please respect copyright.PENANALliPccgkzX
11215Please respect copyright.PENANAricQw0RbCL
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11215Please respect copyright.PENANAlc5sQza5Z7
11215Please respect copyright.PENANAYW5A3B5za5
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11215Please respect copyright.PENANADLDhgFDYrM
11215Please respect copyright.PENANAn32yRq1w60
11215Please respect copyright.PENANAPLJgfp2xMW
“Aaakkhhh…”11215Please respect copyright.PENANA2fAFALKGD2
11215Please respect copyright.PENANAxKGGX4Mgv0
11215Please respect copyright.PENANA4z8k9BVm2w
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11215Please respect copyright.PENANAIrMAIe94xZ
11215Please respect copyright.PENANAcLJ8HBSjfi
11215Please respect copyright.PENANAbq06lmGPMm
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11215Please respect copyright.PENANAA7v7B0WNGc
11215Please respect copyright.PENANALWgLUj4N3r
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11215Please respect copyright.PENANA51E62BO3x2
11215Please respect copyright.PENANAOZYc1BXvtM
11215Please respect copyright.PENANAHyFrVHxQA6
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11215Please respect copyright.PENANAWbizIozvSG
11215Please respect copyright.PENANAOfblgvj5g4
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11215Please respect copyright.PENANAb9MoNRIXRX
11215Please respect copyright.PENANA3nxDF7lwNG
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11215Please respect copyright.PENANA8LXeDH8cUu
11215Please respect copyright.PENANAqNeNuDdqC3
11215Please respect copyright.PENANATNJgBJc1bF
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11215Please respect copyright.PENANApOF0h1omyH
11215Please respect copyright.PENANAmIOly9riUZ
11215Please respect copyright.PENANAHeMeEdWsf0
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11215Please respect copyright.PENANAHVLA7Us89T
11215Please respect copyright.PENANAymjGtr04Zs
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11215Please respect copyright.PENANAWqJZiN2TKQ
11215Please respect copyright.PENANAMGEosW6sML
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11215Please respect copyright.PENANAoZ9tCiFRXF
11215Please respect copyright.PENANAf8qMjiuvie
11215Please respect copyright.PENANACxRrAAsFPI
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11215Please respect copyright.PENANA9cVTN2dEs5
11215Please respect copyright.PENANAgafWXw4yge
11215Please respect copyright.PENANA4GTug4Y4Od
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11215Please respect copyright.PENANA3cEKpfFW0O
11215Please respect copyright.PENANAVg3MDYfAvF
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11215Please respect copyright.PENANAZfC1WThv8P
11215Please respect copyright.PENANAb8v6FnkcaF
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11215Please respect copyright.PENANAEMBAFv6Nwh
11215Please respect copyright.PENANAXnWmyYjosp
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11215Please respect copyright.PENANAjwUCA4pOCK
11215Please respect copyright.PENANAbpKUAYf4ci
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11215Please respect copyright.PENANA798ec1MkQM
11215Please respect copyright.PENANA49RJS8JJ21
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11215Please respect copyright.PENANAVWchymRXZc
11215Please respect copyright.PENANAUUtgwHbNgQ
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11215Please respect copyright.PENANAFj8MeV7AmP
11215Please respect copyright.PENANAuPduzrPqJg
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11215Please respect copyright.PENANAruYzp4lH9d
11215Please respect copyright.PENANAaFM2VRa8Sb
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11215Please respect copyright.PENANAfE90vRXp4A
11215Please respect copyright.PENANAccYLcerHPy
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11215Please respect copyright.PENANATgkYhSHEfc
11215Please respect copyright.PENANAjarkiftGrU
11215Please respect copyright.PENANAx5GqT8WtYa
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11215Please respect copyright.PENANAkyx1CGoLAk
11215Please respect copyright.PENANAaBUOBeYeZO
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11215Please respect copyright.PENANAmIptbU24ol
11215Please respect copyright.PENANAFjyTCFc3oR
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11215Please respect copyright.PENANAgfdSxEDlUh
11215Please respect copyright.PENANAgn5M798qle
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11215Please respect copyright.PENANA16p8QxbSOG
11215Please respect copyright.PENANAxbOJPPHs4y
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11215Please respect copyright.PENANAkWAm4Fw16t
11215Please respect copyright.PENANAL4SQk8bHgB
11215Please respect copyright.PENANAG3b2dwV6oL
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11215Please respect copyright.PENANAYrKQpFxV45
11215Please respect copyright.PENANAo0qxPxZVca
11215Please respect copyright.PENANAS2sLPa6Xll
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11215Please respect copyright.PENANAMhcqTuAhBq
11215Please respect copyright.PENANAt0DHwcT60V
11215Please respect copyright.PENANA6D7iNMbJvb
“Aaaaahhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAh5pKPUxyx4
11215Please respect copyright.PENANArK7tOksPvX
11215Please respect copyright.PENANAb2jfjLrJ2i
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11215Please respect copyright.PENANAfRUWIMGHh3
11215Please respect copyright.PENANA1cSQ9piFjK
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11215Please respect copyright.PENANArqDFiM9U9h
11215Please respect copyright.PENANAMUWj7LwilM
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11215Please respect copyright.PENANAUrfcNmwaqp
11215Please respect copyright.PENANAsbEkXRRwwq
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11215Please respect copyright.PENANACGWhUKeiuK
11215Please respect copyright.PENANAxWsUlxzIai
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11215Please respect copyright.PENANATro8pwn3EU
11215Please respect copyright.PENANAMXaj51XcNF
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11215Please respect copyright.PENANAs7o1fM7a9i
11215Please respect copyright.PENANAJwody3zIZ8
11215Please respect copyright.PENANAvpIYHk8uaU
“Aaaaaahhhhhhh…”11215Please respect copyright.PENANA8GBwJqPb5N
11215Please respect copyright.PENANAVFpvqYJC2h
11215Please respect copyright.PENANA69ALBv1LD5
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11215Please respect copyright.PENANAGU9mi4uPOg
11215Please respect copyright.PENANA1lrmuZuDsb
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAd8PDccoSco
11215Please respect copyright.PENANAX9alZilVQf
11215Please respect copyright.PENANAtulFQrWm1u
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11215Please respect copyright.PENANAevXFEsULQf
11215Please respect copyright.PENANAUlIh7wdPF8
11215Please respect copyright.PENANApX7OHFBROA
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11215Please respect copyright.PENANAyyrFRXEt0b
11215Please respect copyright.PENANAHxHz78jm5Q
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11215Please respect copyright.PENANAJeY5K3ICAK
11215Please respect copyright.PENANAHxMfZSn907
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11215Please respect copyright.PENANAYIpS1bUDHh
11215Please respect copyright.PENANA3aT6d0Gwm9
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11215Please respect copyright.PENANAWhcJVliJ3r
11215Please respect copyright.PENANAkAWC8Hvz29
11215Please respect copyright.PENANArQydaiwgnx
“Eeeemmpphhh…”11215Please respect copyright.PENANAYawM9Uxh0d
11215Please respect copyright.PENANAJs5JFHy3g4
11215Please respect copyright.PENANAY9KmSQbB8L
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11215Please respect copyright.PENANAVSO5hDPNkr
11215Please respect copyright.PENANAt276Pna27w
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11215Please respect copyright.PENANACbPkFXGGjh
11215Please respect copyright.PENANA7Kir5XduuE
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11215Please respect copyright.PENANAMjzL8vK3zm
11215Please respect copyright.PENANANRBXe72Eko
11215Please respect copyright.PENANA8zvwDCyBIk
“Eeemmhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAI5A1MeiEGC
11215Please respect copyright.PENANAZWS4tPLtLb
11215Please respect copyright.PENANAzzh6Nt3UVf
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11215Please respect copyright.PENANA3LuTZwmKYG
11215Please respect copyright.PENANApI1ZMdcTbW
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11215Please respect copyright.PENANAQZvd3nRmBE
11215Please respect copyright.PENANAm14hGZXYbo
11215Please respect copyright.PENANAIwTWAFmucQ
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11215Please respect copyright.PENANAvO85iK4jke
11215Please respect copyright.PENANA4z4gPcoGRO
11215Please respect copyright.PENANARpG9zglcPZ
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11215Please respect copyright.PENANAgK6ZwvJ9mU
11215Please respect copyright.PENANAwK388zhv6l
11215Please respect copyright.PENANA5z4rmUnsdb
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11215Please respect copyright.PENANANQRgRSxiS9
11215Please respect copyright.PENANADDkpFuFRfL
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11215Please respect copyright.PENANAmgE5Egjvb6
11215Please respect copyright.PENANAM4W1sAoovH
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11215Please respect copyright.PENANAGOZtGViJ8S
11215Please respect copyright.PENANArXUIiFTPxf
11215Please respect copyright.PENANAyxnnYB8f6B
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11215Please respect copyright.PENANAMS9uvf1NAN
11215Please respect copyright.PENANAAbyuUL0u6p
11215Please respect copyright.PENANAbG2e9Zx9Bx
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11215Please respect copyright.PENANAQzbvxV2Gyf
11215Please respect copyright.PENANAN6EsykwJNg
11215Please respect copyright.PENANAe256y3sesf
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11215Please respect copyright.PENANAoS7U7yB3KD
11215Please respect copyright.PENANAfYEm4WhmXp
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11215Please respect copyright.PENANAa7qHk13or2
11215Please respect copyright.PENANA9FfE3olMea
11215Please respect copyright.PENANAgKNeFOFYC0
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11215Please respect copyright.PENANAMKWcZ9UeMn
11215Please respect copyright.PENANA0k2FkhLLFd
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11215Please respect copyright.PENANAlf33rUtyZz
11215Please respect copyright.PENANANHAdwENg49
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11215Please respect copyright.PENANAlkoIJ1msMU
11215Please respect copyright.PENANANardEUT6kj
11215Please respect copyright.PENANAhD5MAfWCHP
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11215Please respect copyright.PENANAWQf2NfHPMG
11215Please respect copyright.PENANAjlDmbfBVqX
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11215Please respect copyright.PENANA36Mc6UcHln
11215Please respect copyright.PENANAIUddnvg3n3
11215Please respect copyright.PENANAllTRwC5xqD
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11215Please respect copyright.PENANADrOlCARBWW
11215Please respect copyright.PENANAV2y1r4SBhu
11215Please respect copyright.PENANAVyQth7f5kt
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11215Please respect copyright.PENANAUNQrBJsrSc
11215Please respect copyright.PENANARguUK43tR4
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11215Please respect copyright.PENANAZuUCHbuB82
11215Please respect copyright.PENANAEI5TmE1jZ3
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11215Please respect copyright.PENANA59mdT6ZTxg
11215Please respect copyright.PENANAR6U9PRvNGR
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11215Please respect copyright.PENANAS6byg5plBb
11215Please respect copyright.PENANAT33wshJEz2
11215Please respect copyright.PENANAALsA4btJnO
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11215Please respect copyright.PENANAnPzO2J8qbT
11215Please respect copyright.PENANAdi5ic3er4Y
11215Please respect copyright.PENANA6nDOtqC8cv
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANAoR5HMNK7na
11215Please respect copyright.PENANAWCxSPZKMFb
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11215Please respect copyright.PENANABBMhQu0CO5
11215Please respect copyright.PENANAqDfzkbwddn
11215Please respect copyright.PENANAOvR6Lxzh6P
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAZiU7hgmMnX
11215Please respect copyright.PENANAJsFIILfyoK
11215Please respect copyright.PENANATX5qjqqz1W
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11215Please respect copyright.PENANAyNaLLhqliU
11215Please respect copyright.PENANAqXRNUY8SHL
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11215Please respect copyright.PENANAu0yzjRWQVy
11215Please respect copyright.PENANA9pM4Yquu5H
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11215Please respect copyright.PENANA1xOf89ebTa
11215Please respect copyright.PENANAkUze0w0wSc
Plok plok plok plok plok11215Please respect copyright.PENANAseyJ5dfNtO
Plok plok plok plok plok11215Please respect copyright.PENANAhahvL8tt10
11215Please respect copyright.PENANAzpAU8IMa7n
11215Please respect copyright.PENANA841mYepkxh
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11215Please respect copyright.PENANAjf60hj6A5Z
11215Please respect copyright.PENANAG0nU9gdnlt
11215Please respect copyright.PENANAFeQ5H2rBFm
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11215Please respect copyright.PENANARAx1LfqBPC
11215Please respect copyright.PENANAaPuSV3QIIZ
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11215Please respect copyright.PENANAIKXdSy3iVw
11215Please respect copyright.PENANAbLC5tLvzvG
11215Please respect copyright.PENANAcXCSmzEH9x
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAPTduEiB7mn
11215Please respect copyright.PENANABnFpd0d4GP
11215Please respect copyright.PENANARUVwDUdpGR
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11215Please respect copyright.PENANAMoPeVbZhsk
11215Please respect copyright.PENANAW7UEkpQbPU
11215Please respect copyright.PENANAxLdbtONSGb
“Aaakkhhh…”11215Please respect copyright.PENANAvW80w2tQYy
11215Please respect copyright.PENANAUeohOBXEvG
11215Please respect copyright.PENANAvEEh2bt3V8
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11215Please respect copyright.PENANAwgTYGyECvl
11215Please respect copyright.PENANA7Cm4lvE9mJ
11215Please respect copyright.PENANAzsNXf4H4NT
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11215Please respect copyright.PENANAGeIuqOBhKM
11215Please respect copyright.PENANAS4cAYEsLry
11215Please respect copyright.PENANAk5m2Vm2nt2
Croot croot croot croot croot11215Please respect copyright.PENANAAfP5rYVggW
11215Please respect copyright.PENANA6fUMz2Hh0r
11215Please respect copyright.PENANAhQn38aKghQ
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11215Please respect copyright.PENANAQVHrj3NSJo
11215Please respect copyright.PENANASPhI4pQENY
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11215Please respect copyright.PENANAYoslWUjrBR
11215Please respect copyright.PENANAAfqwM7bNTe
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11215Please respect copyright.PENANAEvsTUdHZVj
11215Please respect copyright.PENANAer4pJEntIs
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11215Please respect copyright.PENANAsLI4qLgVvp
11215Please respect copyright.PENANAdoksYkWRQx
11215Please respect copyright.PENANATKeJwB9p5E
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11215Please respect copyright.PENANA3NrcBFF7MO
11215Please respect copyright.PENANAYHM075ek0T
“Terima kasih juga, mas”11215Please respect copyright.PENANASLeCEypdM3
11215Please respect copyright.PENANABxOBMg4FX5
*11215Please respect copyright.PENANAkeGMehb7O5
*11215Please respect copyright.PENANAd9pJKKg1OA
*11215Please respect copyright.PENANAdQH9KYj4zw
*11215Please respect copyright.PENANAAYggdY2Yey
*11215Please respect copyright.PENANAsA36y1PYmX