8271Please respect copyright.PENANAoSPFQFVBgk
8271Please respect copyright.PENANAdKc6HidWY4
8271Please respect copyright.PENANAMiMbudpR6X
Pak Bowo sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tapi dia belum beranjak dari tempatnya. Dia masih memandangi wajah Cita yang masih nampak damai tidur disampingnya. Mereka masih seperti semalam, tidak memakai apapun, hanya selimut saja yang digunakan untuk melindungi tubuh telanjang mereka dari hawa dingin daerah ini. Semalam, setelah melakukan hubungan terlarang untuk pertama kalinya itu, mereka langsung tertidur. Mereka memang merasa capek karena sejak berangkat sampai selesai berhubungan badan semalam mereka belum istirahat sama sekali.8271Please respect copyright.PENANArGtTo5QAFC
8271Please respect copyright.PENANAMx88qO9dZw
Suara berisik dari arah luar kamar membuat pak Bowo tersadar dari lamunannya saat memandangi wajah Cita. Dia bergerak perlahan bangkit dari tempat tidur agar tak sampai membangunkan Cita. Perlahan dia berjalan keluar dari kamar setelah hanya memakai celana pendeknya saja. Sumber suara itu dari arah dapur. Dia sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang ada disana, tapi dia memang ingin menemui orang itu.8271Please respect copyright.PENANATOeQpwjyo9
8271Please respect copyright.PENANAKFuu8PHkCp
8271Please respect copyright.PENANAZxTyRe4av7
“Oh kamu tho Mur?” ucap pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANApUasEnR7fl
8271Please respect copyright.PENANAotxObYrf4M
“Eh pak Bowo, baru bangun pak? Maaf kalau Murti jadi bangunin bapak” jawab wanita berusia 30an awal bernama Murti itu.8271Please respect copyright.PENANAI2YcmqHPQb
8271Please respect copyright.PENANAfSwnFxbR83
8271Please respect copyright.PENANAUIzWA6RhBF
Murti adalah istri dari penjaga villa ini, yang memang tugasnya menyiapkan makanan untuk pak Bowo atau penghuni lain ini jika ada yang datang menginap kesini. Murti terlihat agak kikuk karena melihat pak Bowo hanya memakai celana pendek saja. Dia kikuk bukan karena tak pernah melihat pak Bowo seperti itu, tapi justru karena sudah lama tak melihat pak Bowo seperti itu. Dulunya, bukan hanya melihat, tapi hampir setiap kali pak Bowo kesini pasti Murti mendapat jatah secelup dua celup. Dan kali inipun, dia sebenarnya juga sudah bersiap kalau majikannya itu meminta.8271Please respect copyright.PENANAurPtRpBJk0
8271Please respect copyright.PENANACRMQCD2Sh4
8271Please respect copyright.PENANAeaPngHFltP
“Udah dari tadi kok bangunnya. Kamu mau masak?” tanya pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAXRYFJtGgIh
8271Please respect copyright.PENANA8Znk8S27A2
“Iya pak. Dari semalem mas Niam udah telpon bapak, tapi pagi juga telpon lagi tapi hp pak Bowo nggak aktif. Terus Murti disuruh langsung kesini aja pak buat masak, takutnya pak Bowo entar bangun nggak ada makanan” jawab Murti.8271Please respect copyright.PENANAat8JyiCL3C
8271Please respect copyright.PENANA2AlYcIrjpH
“Oh iya, aku lupa Mur, hpku rusak, semalam nyemplung air. Yaudah kalau gitu kamu lanjutin aja, entar kalau udah beres kamu bisa langsung pulang” ucap pak Bowo yang langsung berbalik menuju kekamarnya.8271Please respect copyright.PENANAw8G7pIZfPQ
8271Please respect copyright.PENANAXojgSLQ6y6
“Iya pak” jawab Murti, terlihat gurat kekecewaan diwajahnya.8271Please respect copyright.PENANATTdaBzaQfA
8271Please respect copyright.PENANAol3fn8Qqgc
8271Please respect copyright.PENANAHUKVEwMq1Y
Biasanya meskipun membawa cewek ke villa ini, minimal pak Bowo masih akan menjamah tubuhnya, karena itulah Murti sampai saat ini tetap berusaha merawat tubuhnya. Suaminya bukannya tak tahu, malah sudah hapal betul kebiasaan majikannya. Tapi mereka cuma menurut apa mau pak Bowo, karena merasa punya hutang budi yang besar kepada pak Bowo, sehingga suami Murti mengijinkan istrinya dijamah oleh majikannya. Bahkan dari semalam Murti sudah tak dijamah suaminya untuk persiapan siapa tahu pak Bowo hari ini meminta jatah kepadanya.8271Please respect copyright.PENANA7qLuM4Ne58
8271Please respect copyright.PENANAP4HdEDSkyL
Tapi kenyataannya, pak Bowo kelihatannya sama sekali sedang tidak tertarik pada Murti. Setelah selesai ngobrol tadi, dia langsung balik ke kamar. Jangankan menyentuh Murti, dari tatapan pak Bowo saja terlihat sangat berbeda, tidak ada lagi tatapan mata nakal seperti biasanya. Hal itu tentu saja membuat Murti bingung. Padahal tidak ada yang salah dengan penampilannya.8271Please respect copyright.PENANAJnBGR56oWs
8271Please respect copyright.PENANAdCT3bTIltw
Kok tumben pak Bowo nggak ngapa-ngapain aku ya? Apa dia kesini sama istrinya? Ah tapi nggak mungkin. Kalau sama bu Bowo, pasti suamiku udah dikasih tahu duluan, soalnya bu Bowo kalau kesini kan pasti mintanya aneh-aneh. Batin Murti.8271Please respect copyright.PENANAnG0W2JssfN
8271Please respect copyright.PENANAsX03ZtYeNl
Istri pak Bowo memang pernah kemari, tapi itu sudah lama sekali. Dan setiap pak Bowo bersama istrinya, dia pasti mengabari Niam dan Murti, sekaligus menyampaikan pesanan istrinya yang biasanya ingin dimasakan makanan yang macam-macam. Tapi kemarin pak Bowo tak mengatakan akan bersama siapa kesininya, jadi jelas bukan bersama istrinya. Murti hanya menghela nafas saja, dan kemudian dia melanjutkan acara memasaknya.8271Please respect copyright.PENANAIc6dST6R8m
8271Please respect copyright.PENANAeINeMilzQP
*8271Please respect copyright.PENANAa0llUop5CQ
*8271Please respect copyright.PENANAk3uKWX9mBN
*8271Please respect copyright.PENANA5LA9QNB4VE
*8271Please respect copyright.PENANALBBpuID79d
8271Please respect copyright.PENANAmNsvqPiQx6
Setelah ngobrol sebentar dengan Murti, pak Bowo kembali ke kamar. Terlihat Cita masih juga terlelap. Pak Bowo mendekat dan perlahan duduk lagi ditempat tidur. Dia masih memandangi wajah Cita. Sesekali dia tersenyum mengingat apa yang sudah terjadi. Bukan hanya yang semalam saja, tapi juga sebelum-sebelumnya. Dia kembali mengingat kedekatannya dengan Cita.8271Please respect copyright.PENANAu9xNXIZQog
8271Please respect copyright.PENANAkCANKaSUbS
Pak Bowo sendiri heran dengan perasaannya saat ini. Dia sudah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu meniduri Cita. Dia sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita, dan sangat yakin bahwa dirinya telah memberikan kepuasan yang luar biasa kepada Cita, yang tak pernah Cita dapatkan dari Andi, terlihat jelas dari bagaimana ekspresi Cita semalam ketika mereka sama-sama orgasme. Harusnya dia senang dengan hal itu. Dan memang dia senang, tapi dia juga merasa resah sekarang. Perasaan yang tidak pernah terjadi saat dia meniduri korban-korbannya sebelum ini.8271Please respect copyright.PENANADnVgNjtxcP
8271Please respect copyright.PENANAb05YWgnkBx
Dia merasa ada yang salah, ada yang mengganjal dihatinya. Dia kembali memandangi wajah Cita, seolah sedang mencari jawaban, apa yang sebenarnya mengganjal itu. Pikirannya terus berputar-putar, apa yang membuat Cita berbeda dengan yang lainnya? Apa yang membuat istri Andi itu terasa lebih spesial baginya?8271Please respect copyright.PENANADN2Kzl4f6k
8271Please respect copyright.PENANAEEegqhTmyQ
Jika mau membandingkan dengan wanita lain yang pernah dia tiduri, tentu saja masih banyak yang lebih unggul daripada Cita. Secara wajah, Nada lebih cantik dari Cita. Bentuk tubuh? Cita kalah jauh dari Gina yang lebih semok. Keliaran dalam bersetubuh? Pak Bowo belum yakin, tapi jelas untuk saat ini Isna jauh lebih binal, Cita masih terlalu polos untuk hal ini. Lalu apa yang membuat Cita begitu spesial baginya?8271Please respect copyright.PENANAfiQ8pnsWqF
8271Please respect copyright.PENANAEUyTfJfwHN
Dia kembali teringat, bahwa dari awal mendekati Cita, dia tak pernah terlalu vulgar. Diawal, memang semua yang dilakukan adalah untuk membuat Cita takluk, tak hanya tubuhnya tapi juga perasaannya, dan pak Bowo merasa itu sudah sangat berhasil. Semalam, Cita telah membuka dirinya, telah bersedia menyerahkan dirinya, tanpa bantuan obat perangsang atau apapun, seperti yang selalu dilakukan pak Bowo kepada korban-korbannya yang lain.8271Please respect copyright.PENANAXSfyNsxI2Z
8271Please respect copyright.PENANAjfof12G7Di
Tapi persetubuhan semalam memang sangat berbeda. Persetubuhan semalam berlangsung sangat lembut, penuh dengan kasih sayang, tidak seperti sebelumnya dimana pak Bowo hanya ingin meraih kepuasan birahi dari para korbannya. Semalam juga hanya terjadi sekali saja, berbeda dengan saat melakukan dengan orang lain, yang bisa berkali-kali pak Bowo menggenjot tubuh wanitanya.8271Please respect copyright.PENANACHBbUEV54q
8271Please respect copyright.PENANAnWYxyXndjS
Semalam juga bisa dibilang sangat monoton, karena hanya satu posisi yang mereka lakukan, tidak berganti-ganti seperti biasa dia lakukan. Terlebih lagi, tidak ada kata-kata kotor dan vulgar yang terucap dari mulutnya. Semua dilakukan dengan lembut, penuh kasih sayang.8271Please respect copyright.PENANAhF6hKdQ0X3
8271Please respect copyright.PENANABz9bjfu173
Apakah aku benar-benar jatuh cinta sama dia? Batin pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAJJcLs0zIbf
8271Please respect copyright.PENANAcEIomjQcLf
Belum sempat pak Bowo mendapat jawaban dari pertanyaannya itu, terlihat tubuh Cita mulai menggeliat. Perlahan wanita itu membuka matanya. Sempat agak terkejut karena menyadari dirinya tertidur tanpa sehelai benangpun, hanya tertutup selimut. Hawanya yang dingin, dan suasana berbeda jelas ini bukan kamarnya. Terlebih saat melihat pak Bowo yang telanjang dada sedang menatapnya. Sempat kaget, tapi kemudian dia tersenyum melihat pak Bowo tersenyum.8271Please respect copyright.PENANAb0PaZs6MCK
8271Please respect copyright.PENANAXyPIxqteyx
8271Please respect copyright.PENANAJ0GkrOhGyK
“Pagi Cit, enak tidurnya?” tanya pak Bowo, sambil mendekatkan tubuhnya.8271Please respect copyright.PENANAfQWHB4yVVi
8271Please respect copyright.PENANA8BWlZBsBN7
Citapun mengangguk. “Pagi, mas…”8271Please respect copyright.PENANA8ivE2EuZ56
8271Please respect copyright.PENANALY8JtY74VN
8271Please respect copyright.PENANATKWEpxraZR
Niatan pak Bowo untuk mengecup kening Cita tertahan, saat mendengar wanita itu memanggilnya mas. Hatinya berdesir, antara kaget dan senang. Lalu, dia tersenyum dan meneruskan kecupannya dikening Cita, yang disambut oleh Cita dengan memejamkan matanya. Hanya sekejap saja pak Bowo mencium kening Cita.8271Please respect copyright.PENANAKi56BwsREW
8271Please respect copyright.PENANAx01AEqTBeA
Mereka tak banyak bicara, karena kemudian Cita bangkit untuk menuju kekamar mandi. Dia menutupi tubuhnya dengan kain yang ada disitu. Meskipun semalam dia sudah bertelanjang ria dengan pak Bowo, bahkan sampai beradu birahi, tapi biar bagaimanapun Cita tetaplah seorang wanita yang pemalu.8271Please respect copyright.PENANAumOorr1KZ5
8271Please respect copyright.PENANAYyOFNTnmt6
Selesai dari kamar mandi, Cita kembali ketempat tidur. Tubuhnya sudah terlihat lebih segar. Sisa sperma pak Bowo yang menempel diperut dan dadanya sudah dibersihkan. Dia kemudian duduk dipinggiran ranjang lalu memakai kaos dan celana panjangnya, tanpa pakaian dalam.8271Please respect copyright.PENANAnYRiJA2IIl
8271Please respect copyright.PENANAVlis9JY1u2
8271Please respect copyright.PENANAe8gYyWPLq8
“Itu ada yang lagi masak ya mas?” tanya Cita.8271Please respect copyright.PENANAksvIFAzWsh
8271Please respect copyright.PENANAew8QYOu1Jp
8271Please respect copyright.PENANAX7WsOW0vjG
Pak Bowo tak menjawab, malah bengong. Dia seperti kehilangan kesadaran hanya gara-gara Cita memanggilnya mas.8271Please respect copyright.PENANADUlaBNpq7m
8271Please respect copyright.PENANAnxgRAUIVi7
Mas. Sebuah panggilan yang saat ini sudah sangat jarang dia dapatkan. Hampir tidak pernah malah. Istrinya memanggilnya papa. Saudaranya? Dia anak tunggal. Saudara jauhpun kebanyakan lebih tua darinya. Sedangkan relasi dan rekan-rekannya, tidak ada yang memanggilnya mas, semua memanggilnya pak.8271Please respect copyright.PENANAQrpx9HWvX7
8271Please respect copyright.PENANArBEV252uWC
Tiba-tiba ingatan pak Bowo melayang pada masa lalu, dimana dia masih sering mendapat panggilan seperti itu. Tapi, hanya 1 orang yang dia ingat saat ini. Orang yang pernah spesial baginya dimasa lalunya dulu.8271Please respect copyright.PENANA8iOY4Mf1eB
8271Please respect copyright.PENANARU1hSmO0AQ
Seorang gadis manis, yang membuatnya luluh dan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis yang untuk pertama kalinya membuat hatinya berbunga-bunga, penuh kebahagiaan. Namun, gadis itu pula yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Bukan secara langsung karena dia tahu persis gadis itu tak pernah berniat meninggalkannya, ataupun mencampakannya. Tapi karena sebuah keterpaksaan gadis itu harus pergi meninggalkannya.8271Please respect copyright.PENANA0yrFk4iEVF
8271Please respect copyright.PENANAB4cnZsPYs5
8271Please respect copyright.PENANATQp8hDnYxm
“Mas… mas Bowo?” panggil Cita.8271Please respect copyright.PENANA9trSSZMDE2
8271Please respect copyright.PENANAZjvw2HFWc0
“Eh iya, kenapa Cit?”8271Please respect copyright.PENANAmKeqxl6iEJ
8271Please respect copyright.PENANAqHUAPNv3er
“Kok malah bengong sih? Ada apa?” tanya Cita bingung dengan sikap pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAfcZ65MVZM4
8271Please respect copyright.PENANAXlMSxHWkI0
“Eh, oh nggak kok nggak papa. Kamu cantik, hehehe” jawab pak Bowo mengalihkan pembicaraan, sekaligus berusaha menutupi sikapnya tadi.8271Please respect copyright.PENANAg58uO53iFp
8271Please respect copyright.PENANAviVGYj3EPo
“Apaan sih, hehehe” sahut Cita, namun dia tersenyum mendengar pujian pak Bowo. “Mas, itu ada yang lagi masak ya?” tanya Cita lagi.8271Please respect copyright.PENANAI7KsMo3lia
8271Please respect copyright.PENANAWL6toiIXce
“Oh iya Cit, itu istrinya yang jaga villa. Dia lagi masakin buat kita”8271Please respect copyright.PENANAtjWuaaWKmu
8271Please respect copyright.PENANAhWAqlw3UUa
8271Please respect copyright.PENANA4dU9OHmTmj
Selanjutnya mereka hanya ngobrol ringan untuk mengisi waktu. Sebenarnya Cita dan pak Bowo sudah cukup lapar, tapi mereka masih belum beranjak dari kamar karena tahu Murti belum selesai memasak. Sekitar setengah jam kemudian barulah pintu kamar itu diketuk. Saat dibuka, ternyata Murti mau minta ijin untuk pulang, dia sempat melirik kedalam melihat Cita ada disana.8271Please respect copyright.PENANAHh5m2ZgUNN
8271Please respect copyright.PENANASYiWRx9FCE
8271Please respect copyright.PENANA9wMtEiSQt7
“Pak bu, itu saya sudah selesai masaknya kalau bapak dan ibu mau makan” ucap Murti sambil masih melirik Cita, karena ternyata dia penasaran dengan wanita yang dibawa oleh pak Bowo, yang lagi-lagi berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.8271Please respect copyright.PENANAiy7UpAQQp5
8271Please respect copyright.PENANAg15u87aOg4
“Oh iya Mur makasih” jawab pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANA3bv8XnGZe0
8271Please respect copyright.PENANAHuhmqmNa5N
“Ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanya Murti.8271Please respect copyright.PENANAT8ngQVtSpQ
8271Please respect copyright.PENANAk8QI4nZqOo
“Nggak, udah cukup. Kamu bisa pulang sekarang” jawab pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANA8W85vtF5Xg
8271Please respect copyright.PENANAgWarNoDQnC
8271Please respect copyright.PENANAPvwsudYFqH
Sebenarnya pak Bowo agak kesal juga pada Murti, padahal tadi sudah diberitahu kalau selesai masak bisa langsung pulang, tapi ini malah datang kekamar. Dia tahu Murti hanya sekedar penasaran dengan wanita yang dia bawa, tapi entah kenapa dia jadi khawatir kalau Murti bicara yang lain-lain.8271Please respect copyright.PENANAQGcGbtw3ZC
8271Please respect copyright.PENANAws4wLrNZtC
Padahal biasanya kalau kesini dengan wanita lain, seperti Isna maupun Gina, pak Bowo santai saja. Waktu Murti terang-terangan bertanyapun, dengan santai pak Bowo menjawab, karena memang Murti sudah tahu bagaimana sifat pak Bowo. Tapi kali ini, dia tidak ingin citra baiknya yang sudah dibangun kepada Cita jadi rusak karena Murti keceplosan. Pak Bowopun memberi kode kepada Murti agar wanita itu cepat-cepat pergi. Untungnya, Murti mengerti dan segera pergi meninggalkan villa.8271Please respect copyright.PENANAINR7LDp7ak
8271Please respect copyright.PENANAS9Cz1HE0sI
*8271Please respect copyright.PENANA66vhCdWZVd
*8271Please respect copyright.PENANAv4kfLkVMLM
*8271Please respect copyright.PENANACCxqyAzRb6
*8271Please respect copyright.PENANAkx1Sp5GeC1
8271Please respect copyright.PENANAqOr4GqMe72
Setelah selesai makan, pak Bowo dan Cita duduk bersantai di beranda samping villa. Mereka tidak banyak ngobrol, lebih memilih untuk menikmati kesejukan daerah ini dan juga keindahan pemadangan sekitar. Meskipun mereka tidak tinggal dikota besar yang panas dan banyak polusi, tapi tetap saja suasana seperti ini jarang mereka dapati dikota.8271Please respect copyright.PENANA7cQoykMNKu
8271Please respect copyright.PENANAjjRdBHBWmu
8271Please respect copyright.PENANA9y0l43shKI
“Cit, nanti mau pulang jam berapa?” tanya pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAyr284YCRrT
8271Please respect copyright.PENANAPUQ41O7WP7
“Hmm, terserah mas aja sih, tapi kalau bisa jangan kesorean ya, kasihan Putra nanti” jawab Cita.8271Please respect copyright.PENANAN1fdYmLybw
8271Please respect copyright.PENANA5FHpqPb4YR
“Iya. Oh iya, kamu udah ngabarin ibu belum?”8271Please respect copyright.PENANAfg2xYMT6z7
8271Please respect copyright.PENANAH5C3ARixOK
“Udah kok mas, ini juga lagi chatingan sama ibu” jawab Cita. “Oh iya, hp kamu gimana mas?”8271Please respect copyright.PENANAoyWciv0Vqk
8271Please respect copyright.PENANAtGd8Kl2XcB
“Gimana apanya? Kan udah mati dari kemarin, hehehe”8271Please respect copyright.PENANA64w1Qy9SxO
8271Please respect copyright.PENANAcsGLNDmypz
“Oh, hehe. Ya siapa tahu kan sekarang bisa nyala lagi”8271Please respect copyright.PENANAo4BIp4xLLE
8271Please respect copyright.PENANAEAIVvQ4mfB
“Ah palingan juga udah rusak. Entar deh, sekalian jalan pulang kalau ada conter hp kita mampir ya?”8271Please respect copyright.PENANAd5Icnwrnez
8271Please respect copyright.PENANA3wvvEiV8lz
“Iya mas”8271Please respect copyright.PENANAAsL2QP3YYI
8271Please respect copyright.PENANAJCOFwvghUT
8271Please respect copyright.PENANAyfTSAgWHuF
Meskipun obrolan mereka terlihat seperti mengalir, tapi sebenarnya dalam hati mereka merasa adanya kecanggungan. Penyebabnya ya apalagi kalau bukan apa yang terjadi semalam. Meskipun pada akhirnya Cita memang melakukannya karena keinginannya, tapi dia juga sempat merasa bersalah setelah mereka selesai. Saat akan tertidur semalam, tiba-tiba banyangan Andi, Putra dan ibu mertuanya mendadak muncul. Namun tak lama karena akhirnya dia tertidur karena kecapekan.8271Please respect copyright.PENANAj7ChYRsSo6
8271Please respect copyright.PENANA1AStfrUeDE
Dan tadi waktu dikamar mandi, dia juga kembali teringat akan mereka bertiga. Kembali rasa bersalah muncul didalam hatinya. Namun rasa bersalah itu dibarengi dengan munculnya ingatan akan persetubuhan dirinya dengan pak Bowo semalam. Jika dibandingkan dengan apa yang pernah dia lakukan bersama Andi selama ini, rasanya sangat berbeda. Dengan pak Bowo, Cita menemukan sensasi baru yang begitu nikmat, yang tak pernah dia rasakan selama bersama Andi.8271Please respect copyright.PENANAtipbGpzyI7
8271Please respect copyright.PENANAcwveQ4myIa
Soal kelembutan, dia juga pernah merasakannya sejak awal menikah dengan Andi sampai beberapa bulan yang lalu, sebelum Andi jadi berubah kasar kepadanya. Sehingga, dengan kelembutan yang diberikan oleh pak Bowo semalam, dia seperti baru saja menemukan oase dipadang pasir, yang membuatnya hanyut. Dia merindukan kelembutan dan kasih sayang seperti dulu, yang akhirnya semalam dia dapatkan dari pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAw0gAfsrWDx
8271Please respect copyright.PENANA8oOOyW3aj9
Soal persetubuhan, Cita merasakan kenikmatan yang lain. Sejak pak Bowo melakukan penetrasi kedalam tubuhnya, meskipun sempat terasa sakit, ngilu, tapi pada akhirnya dia menikmatinya. Batang kemaluan pak Bowo yang lebih besar daripada milik Andi terasa sangat nikmat baginya. Dia bisa merasakan sampai 3 kali orgasme. 4 kali kalau ditambah dengan sebelum pak Bowo penetrasi.8271Please respect copyright.PENANA4XuEhbwPb6
8271Please respect copyright.PENANArIzqc5PZZ6
Dengan Andi, dia biasa hanya mendapatkan sekali atau 2 kali saja, sedangkan pak Bowo memberinya lebih. Dan itu mengusik birahi Cita, untuk meminta lagi. Namun tentu saja, Cita tak mau terang-terangan memintanya.8271Please respect copyright.PENANACUGgBUceIR
8271Please respect copyright.PENANAkSweYUasT9
Sedangkan pak Bowo, pikirannya juga berkecamuk. Pertanyaan yang tadi sempat muncul dikepalanya, yang sempat hilang saat mereka makan tadi, kini muncul lagi. Pertanyaan tentang perasaannya kepada Cita. Benarkah dia jatuh cinta kepada Cita?8271Please respect copyright.PENANAhVJvwVFUgz
8271Please respect copyright.PENANA6euRwWmyVV
Ditambah lagi ingatan masa lalunya yang pahit yang tiba-tiba mendatanginya. Tentang gadis yang menjadi cinta pertamanya, yang harus meninggalkannya karena ulah orang lain. Pak Bowo kembali mengingat peristiwa itu, dan tiba-tiba hatinya kembali terasa sakit.8271Please respect copyright.PENANA0tVzsgmHax
8271Please respect copyright.PENANADRUSYvp9Fd
Dia tidak menyalahkan gadis itu sama sekali, karena dia tahu persis bagaimana perasaan gadis itu kepadanya. Meskipun saat itu mereka masih sama-sama sekolah, masih sma, tapi kedua orang tua mereka sudah mengetahui soal hubungan mereka dan merestuinya. Dan saat itu, pak Bowo juga selalu menjaga kehormatan gadis yang dia cintai itu. Tak pernah sekalipun pak Bowo bertindak diluar batas. Mencium kening gadis itu, adalah hal paling jauh yang pernah mereka lakukan, tidak ada yang lebih.8271Please respect copyright.PENANADxlc8ezA60
8271Please respect copyright.PENANAVBtCLQVZ0P
Namun kemudian datang seorang lelaki, yang usianya jauh diatas mereka, yang tergila-gila pada gadis itu. Tentu saja gadis itu menolaknya, karena sudah mencintai pak Bowo. Pak Bowopun bahkan sempat melabrak lelaki itu karena merasa tak terima kekasihnya didekati. Namun ternyata, apa yang dilakukan pak Bowo justru berakibat fatal, bukan kepada dirinya melainkan kepada gadis itu.8271Please respect copyright.PENANAV8bTyWcRzr
8271Please respect copyright.PENANANNRlJKo43e
Rasa dendam karena ditolak dan karena labrakan dari pak Bowo, membuat lelaki itu kemudian menjebak kekasih pak Bowo, hingga berhasil memperkosa bahkan menghamilinya. Peristiwa itu jelas mematik amarah keluarga kekasih pak Bowo, tapi sayang, mereka tak mampu berbuat banyak karena lelaki itu berasal dari keluarga yang memiliki kuasa besar dikotanya. Pada akhirnya, lelaki yang memang sudah sangat tergila-gila pada gadis itu, menawarkan sebuah pernikahan untuk menyelamatkan harga diri sang gadis dan keluarganya.8271Please respect copyright.PENANAoQwUYa7jWr
8271Please respect copyright.PENANAlQOZBA08cT
Meskipun dengan berat hati, akhirnya gadis itu dan keluarganya tak punya pilihan lain sehingga menerima tawaran itu. Pak Bowo merasa hancur saat itu, namun tak bisa berbuat apa-apa. Dengan hati yang hancur diapun memutuskan untuk pindah. Pindah sekolah, pindah tempat tinggal. Dia tidak menyimpan amarah dan dendam kepada gadis yang dia cintai itu, tapi amarah kepada dirinya sendiri, dan dendam pada keadaan.8271Please respect copyright.PENANAeaobkL9UZE
8271Please respect copyright.PENANA33sQPzUUhJ
Pada akhirnya, Bowo muda melampiaskan kemarahan dan rasa dendamnya itu kejalan yang salah. Dia merasa telah dipermainkan oleh keadaan, sehingga memutuskan untuk mempermainkan keadaan. Dia memulai petualangannya. Dia mulai mendekati gadis-gadis yang dia incar, yang kebanyakan dari gadis itu adalah yang sudah punya pasangan. Berbekal dengan paras yang lumayan dan badan yang tegap, tak terlalu sulit baginya mendekati gadis yang dia incar.8271Please respect copyright.PENANAa2nfNjXMQk
8271Please respect copyright.PENANAFw14EpySU3
Satu persatu gadis mulai jatuh kepelukannya. Namun Bowo muda memang tidak mencari cinta, hanya pelampiasan hawa nafsunya saja, sekaligus sebagai cara untuk ‘balas dendam’ pada keadaan.8271Please respect copyright.PENANAWacb3TnLYw
8271Please respect copyright.PENANAtU9uxrj0Rb
Lama-lama dia ketagihan. Entah sudah berapa banyak gadis yang dia tiduri. Entah sudah berapa pasangan yang dia rusak hubungannya. Tapi dia tak pernah peduli. Baginya yang terpenting adalah setiap wanita yang dia incar harus berhasil dia setubuhi, paling tidak untuk sekali saja.8271Please respect copyright.PENANARVTJWKcpot
8271Please respect copyright.PENANAQYrXXkn3gB
Sifat buruk pak Bowo itu sempat ‘sembuh’ ketika dia mengenal istrinya, kemudian menikah dan punya anak. Tapi setelah anaknya masuk usia sekolah, terlebih lagi jabatannya dikantor semakin tinggi, kebiasaan lamanya kambuh lagi. Apalagi suasana dikantornya memang sangat mendukung ‘hobinya’ itu. Banyak karyawati berparas cantik, masih muda, dan tentu saja berbadan aduhai. Apalagi tidak sedikit dari karyawati cantik itu yang sering cari muka kepadanya. Yang mereka tawarkan? Jelas aset berharga mereka, tubuhnya.8271Please respect copyright.PENANA8hx29Fw3ED
8271Please respect copyright.PENANAbhRgVxjOC0
Setelah penyakit lamanya itu kambuh dan berkali-kali mendapat servis dari anak buahnya yang kegatelan, pak Bowo bosan. Dia ingin mencari tantangan lain. Dia tidak mau cuma dengan mereka yang agresif saja, karena menurutnya terlalu gampang dan jadi membosankan. Apalagi dia sadar, mereka yang agresif itu, pasti tidak hanya melakukan dengan dirinya, mungkin dengan banyak pria lain. Karena itulah, pak Bowo kemudian mencari korban dari wanita baik-baik.8271Please respect copyright.PENANA1v0cEZGQPn
8271Please respect copyright.PENANAmjZQuSqrw2
Pada awalnya pak Bowo sudah agak sulit untuk bisa mendekati calon korbannya, berkali-kali dia coba tapi gagal terus. Namun karena sudah terlalu ngebet, kemudian dia mencari jalan lain, yaitu dengan memakai obat perangsang. Menjebak korbannya, lalu mengancamnya. Setelah itu, mengajak korbannya untuk menjebak korban yang lain lagi. Begitu terus yang terjadi. Meskipun pada akhirnya pak Bowo berpindah-pindah tempat tugas, kebiasaan itu tetap dia jalankan, dan tidak pernah gagal dia mendapatkan apa yang dia inginkan.8271Please respect copyright.PENANAhDOzfTOHID
8271Please respect copyright.PENANAoiIoEreaiA
Semua berjalan terus, hingga pada akhirnya saat ini dia sedang bersama Cita. Citapun, pada awalnya memang masuk dalam daftar incarannya. Dan malam tadi, dia sudah berhasil mendapatkannya. Namun, sekali lagi, kali ini berbeda.8271Please respect copyright.PENANAa8PvUk5dfd
8271Please respect copyright.PENANAVenqtTn88e
Pak Bowo seperti merasakan kembali, apa yang dulu pernah dia rasakan. Jatuh hati, jatuh cinta, kepada seorang perempuan. Perasaan yang sudah lama dia lupakan. Bahkan dengan istrinyapun, tidak pernah melibatkan perasaan sedalam ini. Dari awal dia hanya mengagumi sang istri dari parasnya saja, lalu cepat-cepat mendekati, memacari dan menikahinya, sebelum keduluan orang lain. Beruntungnya dia, saat itu istrinya masih perawan. Tapi soal perasaan, tidak pernah dia merasakan seperti cintanya dulu pada cinta pertamanya. Tapi kini, dia merasakan lagi, namun kepada Cita.8271Please respect copyright.PENANAf9STjNNkdD
8271Please respect copyright.PENANAHTdWkKSc2s
Rasanya senang, bahagia, nyaman, pokoknya segalanya. Namun disaat yang bersamaan, dia juga sadar, kalau posisi mereka sudah sama-sama berkeluarga. Dia sudah punya anak istri, Citapun sudah punya suami dan anak. Diapun tahu, Cita sudah merasa nyaman dengan dirinya, dan mungkin juga, mulai tumbuh rasa sayang. Buktinya? Apa yang mereka lakukan semalam, sudah tak terbantahkan lagi.8271Please respect copyright.PENANAzAPDayx111
8271Please respect copyright.PENANATgp3IMo0OR
Tapi gimana nantinya? Apa cuma akan seperti ini aja? Gimana kalau aku semakin cinta padanya? Atau sebaliknya, dia juga jatuh cinta padaku? Gimana dengan keluarga kami? Gimana dengan kelanjutan hubungan kami? Batin pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAlqB5IcrHPh
8271Please respect copyright.PENANAyS0h5l8PrN
8271Please respect copyright.PENANAElTbrJfjGI
“Mas… mas Bowo…”8271Please respect copyright.PENANAW86Pd5ATcn
8271Please respect copyright.PENANARBtZPVAEOx
“Eh iya, kenapa Cit?”8271Please respect copyright.PENANApgiGn1KY8K
8271Please respect copyright.PENANAv5wdKRhPeR
“Kamu kenapa sih mas? Kok dari tadi bengong terus?” tanya Cita.8271Please respect copyright.PENANAcEo69VJYZW
8271Please respect copyright.PENANA0ekf7z73Ap
Pak Bowo tersenyum. “Aku lagi mikirin sesuatu aja”8271Please respect copyright.PENANAxVzpVbpEiS
8271Please respect copyright.PENANAHNyVVq9Is0
“Apaan emangnya? Sampai bikin bengong gitu? Masalah kerjaan?”8271Please respect copyright.PENANAgSlAi6orqC
8271Please respect copyright.PENANATGR2KWPsKT
“Bukan. Nantilah aku kasih tahu, hehe”8271Please respect copyright.PENANAa6a0TyGHPg
8271Please respect copyright.PENANA5Mx95GE29D
“Hmm” gumam Cita. Dia sendiri bingung, harus menanggapi seperti apa. Karena selain memang tak tahu yang dipikirkan pak Bowo, dia sendiri sebenarnya juga ada yang dipikirkan. Tapi dia merasa kurang nyaman karena mereka dari tadi hanya diam saja.8271Please respect copyright.PENANArYhzR0rB8X
8271Please respect copyright.PENANAJX09k7epML
“Oh iya, sebelum pulang, mumpung masih disini, mau jalan-jalan nggak?” tanya pak Bowo, mencoba mencairkan suasana, karena menangkap ketidaknyamanan Cita.8271Please respect copyright.PENANAerIPKYLyzZ
8271Please respect copyright.PENANAv4fwQpiTKG
“Hmm, emang mau jalan-jalan kemana mas?”8271Please respect copyright.PENANAv8foJU8oeX
8271Please respect copyright.PENANAeha72921uT
“Yaa kemana gitu… aku juga nggak tahu sih, hehe”8271Please respect copyright.PENANAOD5trbdOCj
8271Please respect copyright.PENANAFsFbDD5IYB
“Haha gimana sih, nawarin kok nggak tahu mau kemana? Emang kamu jarang kesini ya mas?” tanya Cita.8271Please respect copyright.PENANA9NdMJWi02S
8271Please respect copyright.PENANAGLiT3oRdNz
“Ya jarang, kan ini emang bukan punyaku, punya temenku. Makanya aku juga nggak tahu kalau mau jalan-jalan kemana” jawab pak Bowo berbohong.8271Please respect copyright.PENANAHazX6coYVe
8271Please respect copyright.PENANAOD4F8unH9O
8271Please respect copyright.PENANAr9MVniqDGH
Dia belum ingin memberitahu Cita kalau villa ini adalah miliknya. Tapi dia memang tak begitu mengetahui kondisi disekitar sini, dan kalau mau jalan-jalan kemana tujuannya. Karena biasanya dia kalau kesini memang tidak pernah keluar-keluar. Hanya menikmati waktu didalam villa saja, bersama dengan wanita yang dia bawa.8271Please respect copyright.PENANAjut5GI24z1
8271Please respect copyright.PENANAbZFFi4ipEa
8271Please respect copyright.PENANARaxhLV17nC
“Yaudah kalau gitu disini aja deh mas, aku juga agak males mau jalan-jalan” ucap Cita.8271Please respect copyright.PENANAlcsGf9z9Yn
8271Please respect copyright.PENANAzAmcNekk9c
“Beneran nggak papa disini aja?”8271Please respect copyright.PENANAc8x4EF4KHG
8271Please respect copyright.PENANA2FslR8v0t0
“Iya”8271Please respect copyright.PENANAANRmZx2JEb
8271Please respect copyright.PENANA4UQQ5l9SKY
“Hmm, kamu lagi males, apa masih capek?” tanya pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAHXdyjhKjlK
8271Please respect copyright.PENANAJCcNeipm3A
“Yaa males, ya capek juga sih” jawab Cita apa adanya, cuek.8271Please respect copyright.PENANAWYxKtaqjDL
8271Please respect copyright.PENANAtb7nvKOgbW
“Capeknya kenapa Cit? Gara-gara semalem ya? Hehehe” ucap pak Bowo menggoda Cita.8271Please respect copyright.PENANAVeT85PEMfZ
8271Please respect copyright.PENANAAuInqrhGTx
8271Please respect copyright.PENANAk79drLO0WL
Dan sukses. Cita sempat kaget dan menatap pak Bowo, tapi wajahnya langsung merona merah, menahan malu. Diapun memalingkan wajahnya, namun pak Bowo tahu kalau dia sempat tersenyum tadi.8271Please respect copyright.PENANAsE9utnM4QX
8271Please respect copyright.PENANArUTsXt4ivm
Suasana akhirnya jadi lebih cair sekarang. Baik itu Cita ataupun pak Bowo memutuskan untuk sementara tidak memikirkan hal yang lainnya dulu, mereka lebih memilih untuk menikmati kebersamaan mereka saat ini. Karena bagaimanapun juga, hal seperti ini pastinya akan lebih sulit untuk diulangi lagi. Pak Bowo sih mudah saja, karena dia hanya tinggal sendirian dikota ini. Tapi beda dengan Cita yang tinggal bersama ibu mertua dan anaknya. Mau melakukan dirumah Cita juga tidak mungkin, karena selain ibu mertuanya, tentu saja mereka harus menjaga diri dari omongan tetangga.8271Please respect copyright.PENANAA6LljlyFSJ
8271Please respect copyright.PENANA3xxkYMLeNe
Pak Bowo melirik kearah jam tangannya, baru jam 10. Meskipun merasa senang ngobrol dengan Cita, tapi terasa agak membosankan juga karena mereka hanya berada disini tanpa jalan-jalan kemanapun. Mau foto-foto lagi rasanya sudah cukup banyak foto mereka. Mereka sudah mengambil hampir semua sudut divilla ini untuk foto, lagipula mereka juga sudah bosan.8271Please respect copyright.PENANAYJZn5CgLWB
8271Please respect copyright.PENANA1lqGEfuJJN
Cita sendiri sebenarnya juga merasakan hal yang sama. Dia merasa agak bosan. Tapi dia memilih untuk menunggu saja. Menunggu apakah pak Bowo akan mengajaknya pulang secepatnya, atau mengajaknya jalan-jalan, atau mungkin, mengajaknya mengulangi perbuatan mereka semalam.8271Please respect copyright.PENANA8bZcKzZW45
8271Please respect copyright.PENANAAIbJttHOki
Tiba-tiba Cita jadi kepikiran lagi apa yang terjadi semalam. Dadanya berdesir mengingatnya. Mengingat bagaimana hangatnya dia berciuman dengan pak Bowo, mengingat pada akhirnya dia membiarkan tubuhnya telanjang ditindih oleh tubuh pak Bowo yang juga telanjang, juga membiarkan alat kelaminnya dimasuki oleh benda asing, batang kejantanan milik pria lain selain suaminya.8271Please respect copyright.PENANAIAXm2geWgy
8271Please respect copyright.PENANAt8UbsLdb0e
Dia juga mengingat betapa rasanya semalam itu campur aduk. Sempat merasakan sakit, ngilu, tapi selebihnya sangat nikmat. Dia merasa vaginanya tak pernah sepenuh semalam, tak pernah dipenetrasi sedalam semalam. Hanya dengan mengingat-ingat itu, dia mulai terangsang lagi. Terbayang lagi penis pak Bowo yang lebih besar dan panjang daripada milik suaminya. Hitam dan sedikit berurat. Tanpa sadar, kedua kakinya sedikit bergerak, terlihat seperti menggesekan kedua pahanya.8271Please respect copyright.PENANAQMcPTBmH98
8271Please respect copyright.PENANAHinmYVfWts
Pemandangan itu tak luput dari mata pak Bowo yang memang sejak tadi memperhatikan Cita. Pak Bowo sempat mengernyit melihat Cita melakukannya, tapi dia segera paham kalau Cita sedang memikirkan sesuatu yang membuat salah satu bagian ditubuhnya terasa gatal.8271Please respect copyright.PENANAaW0Yni8Wu2
8271Please respect copyright.PENANAu95LlJ3TEW
Apa dia teringat yang semalam? Apa dia merasakan kenikmatan dari yang kami lakukan semalam? Apa dia ingin mengulanginya lagi? Batin pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAliSOrR2uq3
8271Please respect copyright.PENANAYX7JEBYveo
Melihat hal itu, sebenarnya pak Bowo ingin langsung mendekati Cita, merengkuhnya, membelainya, sampai dengan mengulangi yang mereka lakukan semalam. Tapi entah kenapa dia jadi sedikit ragu. Apakah Cita memang benar-benar menginginkannya lagi? Apakah kalau dia mengajaknya lagi Cita akan menerima atau menolaknya?8271Please respect copyright.PENANAKTUBRl5q6h
8271Please respect copyright.PENANAdOeQWTesVm
Pak Bowo seolah jadi sosok yang sangat berbeda saat ini. Sebelumnya, dia begitu percaya diri kalau berhadapan dengan seorang wanita. Melihat gelagat wanita didepannya seperti yang ditunjukan oleh Cita saat ini, biasanya dia akan menerkam wanita itu. Tapi dengan Cita saat ini, dia ragu untuk melakukannya, meskipun dia juga menginginkannya.8271Please respect copyright.PENANAyynd4fjYSm
8271Please respect copyright.PENANARCuqpN3mOv
Ingin sekali dia bertanya, Cit, apakah kamu ingin mengulangi yang semalam? Atau, Cit, apakah kamu ingin melakukannya lagi? Tapi bibir pak Bowo terdiam. Sejak kenal dengan Cita, dia makin tahu Cita itu seperti apa orangnya, dan dia mengambil kesimpulan, bahwa Cita tidak akan seperti wanita lain yang akan terbuka membicarakan hal seperti itu. Tapi, akhirnya dia mengambil keputusan untuk bertindak.8271Please respect copyright.PENANAXcLIO5tqYb
8271Please respect copyright.PENANAD57XJoIQ9s
Dia bangkit dari kursinya, berjalan menghampiri Cita. Cita yang melihatnya juga hanya diam saja, berdebar dadanya menanti apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo. Pak Bowo kemudian berdiri tepat didepan Cita. Tangannya terjulur, mengundang tangan Cita untuk meraihnya. Dan Citapun memenuhi undangan itu, tangannya menggapai tangan pak Bowo. Dengan sedikit tarikan, pak Bowo mengajak Cita untuk bangkit dari kursinya dan berjalan masuk kedalam villa.8271Please respect copyright.PENANAfIMkPb1Omt
8271Please respect copyright.PENANAep1keyHBSA
Dalam diam mereka terus berjalan didalam villa, menuju kekamar tempat mereka melakukan persetubuhan semalam. Makin dekat menuju kamar, makin kencang dada Cita berdebar. Sebenarnya, bukan hanya Cita, tapi pak Bowopun juga merasakan hal yang sama. Dia merasa deg-degan juga. Sebuah hal yang aneh sebenarnya bagi seorang Bowo yang sudah banyak pengalaman untuk hal seperti ini. Tapi itulah faktanya sekarang.8271Please respect copyright.PENANADxjOMFgvB7
8271Please respect copyright.PENANAvH3nIzUi82
Mereka akhirnya sampai didalam kamar, tanpa menutup pintu kamar itu, karena pak Bowo juga yakin kalau tidak akan ada yang datang kemari. Dia melepaskan tangannya dari tangan Cita, lalu berdiri berhadap-hadapan dengan Cita. Mereka saling tatap, kemudian sama-sama tersenyum. Pak Bowo mengambil inisiatif, membelai kepala kemudian pipi Cita. Cita sedikit memejamkan matanya saat pipinya dibelai. Sifat manjanya otomatis keluar, meskipun hanya sedikit.8271Please respect copyright.PENANAY9BUzIFTcS
8271Please respect copyright.PENANAcFlFZfCFbI
8271Please respect copyright.PENANAU5MLmiGXxg
“Cit…” panggil pak Bowo saat tangannya berada didagu Cita, sedikit mengangkat wajah Cita sehingga mereka kembali saling bertatapan.8271Please respect copyright.PENANAj0KOaeT6pl
8271Please respect copyright.PENANAzCPLz6TLLJ
8271Please respect copyright.PENANA4gIXYIoE0M
Cita tak menjawab, hanya diam. Tapi dari tatapannya, pak Bowo tahu Cita ingin menanyakan ada apa. Wajah pak Bowo mendekat, gesturnya menunjukan dia ingin mencium bibir Cita.8271Please respect copyright.PENANAmFvtbs6anY
8271Please respect copyright.PENANAVTzh7SE645
8271Please respect copyright.PENANAGLNG0OHIzo
“Aku… aku benar-benar sayang sama kamu… aku cinta sama kamu…” ucap pak Bowo, lirih sekali.8271Please respect copyright.PENANAbXzZntzzQt
8271Please respect copyright.PENANAHvXJNloThS
8271Please respect copyright.PENANAxpQpo1g6iy
Cita menatap mata pak Bowo, teduh dan dalam, dia yakin apa yang dikatakan pak Bowo itu benar-benar tulus, menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya. Hal itu membuat Cita terbuai, dia tersentuh hatinya. Lelaki yang berdiri didepannya dan hampir menciumnya ini benar-benar telah membuka hatinya, masuk dan merebut satu tempat dihatinya. Dan Cita teringat, dari kemarin, pak Bowo sudah mengatakan hal itu, sedangkan dia, belum menjawabnya sama sekali dengan kata-kata.8271Please respect copyright.PENANAAEKzf68QW8
8271Please respect copyright.PENANAgDsACfafqM
8271Please respect copyright.PENANAQxeLwkE4WB
“Aku… juga sayang sama kamu mas…” jawab Cita pada akhirnya, dengan suara yang juga pelan nyaris tak terdengar.8271Please respect copyright.PENANAHQwzFKSsa9
8271Please respect copyright.PENANAZfZzrXNXt1
8271Please respect copyright.PENANACBWwtQ0WoQ
Cup8271Please respect copyright.PENANAZEolJ4yVkU
8271Please respect copyright.PENANAvKXO0hRnF8
8271Please respect copyright.PENANAtDftvsurlf
Akhirnya bibir mereka saling bersentuhan. Hanya sebuah sentuhan ringan, lalu pak Bowo menarik bibirnya lagi. Mereka saling tatap lagi. Lalu pak Bowo memeluk tubuh Cita. Cita membalasnya, dan kemudian membenamkan kepalanya didada pak Bowo. Mereka kemudian bertatapan lagi, dan bibir mereka kembali bersentuhan. Bukan hanya sentuhan sekejap, tapi mulai saling memagut.8271Please respect copyright.PENANAJ4PuyHZ6Qk
8271Please respect copyright.PENANAwpeyxRvaiN
Cita mulai membiasakan diri dengan permainan lidah pak Bowo. Diapun makin lancar membalasnya, pak Bowo bisa merasakan hal itu. Saat dia diam, perlahan Cita yang mengambil inisiatif untuk melumatnya. Lidah Cita juga makin lincah mengejar lidah pak Bowo. Ciuman mereka perlahan makin memanas, diiringi dengan pelukan mereka yang makin erat. Pak Bowo merasa begitu senang dan bahagia. Bukan karena Cita mulai bisa mengimbangi ciumannya, melainkan karena rasa sayangnya benar-benar berbalas, Cita juga menyayanginya, dan dia juga tahu, kalau ucapan itu tadi tulus keluar dari mulut Cita.8271Please respect copyright.PENANADZajDg4cFh
8271Please respect copyright.PENANA6EcjVdEsC4
8271Please respect copyright.PENANAyKR5pCFV5Q
“Eehhhmpphh…”8271Please respect copyright.PENANAQMXr8vsypu
8271Please respect copyright.PENANAmNPy9yL8XC
8271Please respect copyright.PENANANo07n4Enme
Cita mengerang dalam ciumannya dengan pak Bowo saat dirasakan tangan pak Bowo tiba-tiba meremas kedua bongkah pantatnya, membuatnya agak sedikit berjinjit dan memajukan pantatnya. Tapi tangan pak Bowo mengejar dan kembali meremasnya.8271Please respect copyright.PENANA8U1b2oqTMp
8271Please respect copyright.PENANAOnUdYM42cN
Apa yang dilakukan pak Bowo itu ternyata sukses memancing birahi Cita. Terlihat jelas dari ciuman Cita yang makin ganas dibibir pak Bowo. Melihat reaksi Cita itu membuat pak Bowo meneruskan remasannya dipantat Cita. Kadang meremas dengan lembut, kadang dengan lebih kuat. Dan ketika diremas dengan kuat, berimbas pada ciuman Cita yang makin ganas. Dari situ, pak Bowo tahu kalau Cita menyukai apa yang dia lakukan.8271Please respect copyright.PENANAJFPiJtCJqS
8271Please respect copyright.PENANAaatKV2JzQS
Salah satu tangan pak Bowo kemudian meninggalkan pantat Cita untuk menuju kedadanya. Perlahan dia remas buah dada Cita yang mungil namun kencang. Hembusan nafas Cita makin tak beraturan. Apalagi ketika tangan pak Bowo mulai bertindak makin jauh. Tangannya yang berada dipantat Cita, menelusup kebalik celana dan celana dalam Cita, langsung menyentuh bongkahan pantatnya lalu meremasnya. Begitu pula dengan tangan yang berada didada, berusaha untuk masuk menyelinap dibalik kaos dan bh Cita, lalu meremasnya dengan lembut.8271Please respect copyright.PENANAo7ipr3HXEl
8271Please respect copyright.PENANAs2bRYVK9Xy
Dampaknya, ciuman Cita makin tak terkendali, tapi masih bisa diladeni dengan baik oleh pak Bowo. Tangan Cita bahkan mulai bergerak tak beraturan dipunggung pak Bowo, hingga akhirnya mendarat dipantat pak Bowo. Reflek kedua tangan Cita ikut meremas pantat pak Bowo. Mendapatkan balasan seperti itu dari Cita membuat pak Bowo geli juga, dan tak ayal penisnya mulai mengeras.8271Please respect copyright.PENANAuYm5ByGTW0
8271Please respect copyright.PENANA9ZoAgugMip
Dia memajukan pinggulnya hingga menyentuh perut Cita. Cita bisa merasakan benda yang semalam memasuki vaginanya itu sudah mengeras. Cita langsung terbayang bagaimana bentuk benda itu saat semalam dia melihatnya. Dan hal itu sukses membuat nafsu Cita makin tak terkendali.8271Please respect copyright.PENANAa5wKKNJJG9
8271Please respect copyright.PENANAiItUAO4LLB
Mereka masih terus bercumbu sambil berdiri. Tangan pak Bowo perlahan mulai melepaskan pakaian Cita satu persatu, kali ini tanpa meminta ijin kepada Cita seperti semalam. Citapun demikian, meskipun dia hanya membantu melepaskan kaos pak Bowo saja. Sisanya, pak Bowo sendiri yang melepaskan pakaiannya. Akhirnya, kini mereka berdua berdiri berhadap-hadapan telanjang bulat.8271Please respect copyright.PENANAP2AnTnnGSU
8271Please respect copyright.PENANAKxfDBDUdRr
Mereka menghentikan dulu cumbuan mereka, saling menatap tubuh lawan mainnya. Pak Bowo nampak sekali mengagumi tubuh Cita. Kali ini lebih jelas, beda dengan yang semalam. Semalam, pak Bowo tak terlalu leluasa menatap tubuh Cita, karena perhatiannya lebih tertuju pada wajah Cita. Bahkan dia belum melihat dengan jelas bentuk vagina milik Cita yang semalam dia masuki. Saat ini, memang belum juga, tapi dia melihat pangkal selangkangan Cita yang bersih dari bulu, membuat penisnya makin tegak mengacung.8271Please respect copyright.PENANA2PODToaVdX
8271Please respect copyright.PENANAly7xYAg0KV
Beda dengan pak Bowo yang menikmati pemandangan tubuh Cita dari atas kebawah, tatapan Cita terpaku pada penis pak Bowo. Semalam dia sudah melihatnya, tapi hanya sebentar saja. Sedangkan saat ini, dia bisa melihatnya lebih jelas, lebih lama. Perasaannya campur aduk. Antara jeri, takut, dan juga kagum. Dia seolah tak percaya, beda besar itu yang semalam telah memasuki dirinya. Tapi yang jelas semua perasaannya itu hanya memberikan 1 reaksi saja, makin deg-degan.8271Please respect copyright.PENANAUMdQAeyZ5P
8271Please respect copyright.PENANA5ILjz0IFmS
Pak Bowo tersenyum melihat reaksi Cita melihat penisnya. Dia makin senang, makin bangga karena Cita mengagumi penisnya. Terlihat sekali dari wajah Cita. Perlahan, dia raih tangan Cita, lalu dibimbing untuk menyentuh penisnya. Cita tersentak kaget saat tangannya menyentuh penis pak Bowo, tapi dia tak menolaknya. Dia menatap pak Bowo, yang mendapatkan balasan berupa senyum dan anggukan dari kepala pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANASyvaSh7bOv
8271Please respect copyright.PENANAYIL6mv9BX4
Cita kembali menatap penis pak Bowo, kemudian perlahan dia menggenggamnya. Pak Bowo melepaskan tangan Cita, membiarkan wanita itu memegang penisnya sepuasnya. Dia sendiri kemudian meraih kepada Cita, mendekatkan wajah mereka lalu berciuman lagi. Cita langsung membalas ciuman itu, namun tak bereaksi apapun selain itu. Tangannya juga hanya diam mengggenggam penis pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANA5LPbVY5Nl0
8271Please respect copyright.PENANALzj4ixlvBf
Tapi pak Bowo tak mempermasalahkan hal itu. Dia kembali menjamah tubuh Cita. Dada dan pantat Cita kembali jadi sasaran remasannya yang belum berubah, masih tetap dengan lembut. Nafas Cita yang tadi berangsur mulai normal, kini kembali memburu. Tangannya mulai bereaksi, terutama saat pak Bowo memilin puting susunya, tangannya mulai makin erat menggenggam penis pak Bowo, dan sedikit bergerak naik turun.8271Please respect copyright.PENANAFH3cJeE6tp
8271Please respect copyright.PENANATP5D5DlFGn
Pak Bowo makin senang dengan reaksi Cita itu, sehingga dia mulai menambahkan intensitas sentuhannya ditubuh Cita. Tangannya yang masih meremas pantat Cita, sesekali dia arahkan ke belahan pantat Cita, sedikit menyentuh lubang anusnya. Hal itu membuat tubuh Cita bergetar menahan geli, yang dia lampiaskan pada ciuman dan genggamannya dipenis pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANA9hpWX6qCv0
8271Please respect copyright.PENANAPoCtSEoeIj
8271Please respect copyright.PENANAhatjjZbbuM
“Aaahhh maassshhh…”8271Please respect copyright.PENANALdYSBxk9eF
8271Please respect copyright.PENANAO0RxMJfioZ
8271Please respect copyright.PENANAElyvWJgqpJ
Cita mulai mendesah saat pak Bowo melepaskan ciuman dibibir Cita. Dia mulai mencium daerah lain. Telinga dan leher Cita jadi sasarannya kini. Tak hanya itu, dia juga menyasar sepasang payudara Cita. Diciumi dan dihisapnya kedua payudara itu. Kali ini pak Bowo lebih berani dengan meninggalkan beberapa cupangan dileher dan dada Cita.8271Please respect copyright.PENANAOoWQfYNyxc
8271Please respect copyright.PENANAPX1oBR6Mn7
8271Please respect copyright.PENANAOz1Ky1vXnc
“Ssshh aahhh maashhh…”8271Please respect copyright.PENANAsePxLbkwzT
8271Please respect copyright.PENANAL9BjIckZre
8271Please respect copyright.PENANAqKpGofuYaT
Desahan Cita makin sering terdengar seiring makin ganasnya cumbuan pak Bowo ditubuhnya. Namun seganas-ganasnya pak Bowo, bagi Cita masih saja terasa lembut, tidak ada kesan kasar yang ditunjukan oleh pak Bowo, sehingga membuat apapun yang sedang dilakukan oleh pak Bowo kini membuat Cita makin tak terkendali nafsunya. Tangannyapun makin lancar naik turun mengocok penis pak Bowo, meskipun jelas masih terasa kikuk.8271Please respect copyright.PENANAdXMnn3zIGd
8271Please respect copyright.PENANAVUhbBgS3ic
Masih sambil mencumbui Cita, pak Bowo perlahan mendorong tubuh Cita hingga sampai ditempat tidur. Dia kemudian menghentikan cumbuannya. Citapun melepaskan penis pak Bowo dari genggamannya, meskipun matanya masih melirik penis yang makin keras mengacung itu. Cita kemudian didorong pak Bowo hingga dia terduduk ditempat tidur, sementara pak Bowo berada didepan Cita, dengan bertumpu pada kedua lututnya.8271Please respect copyright.PENANAIv68XaN3C2
8271Please respect copyright.PENANA8IiSYbw5QI
Dengan mesra dia peluk tubuh Cita, lalu diajak kembali Cita berciuman. Tapi hanya sebentar, karena ciumannya beranjak turun keleher kemudian dadanya. Sesekali pak Bowo mencoba untuk mencium ketiak Cita, tapi karena merasa sangat geli Cita menolak dan mendorong kepala pak Bowo untuk kembali ke dadanya. Pak Bowo tak melawan, karena tak mau memaksa jika Cita merasa tak nyaman.8271Please respect copyright.PENANAd6PfT22bUU
8271Please respect copyright.PENANANNRXpREqH7
Perlahan ciuman pak Bowo turun keperut dan berhenti dipusar Cita. Lidahnya menggelitik pusar Cita, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli. Beberapa kali dia mendorong kepala pak Bowo namun pak Bowo tak bergeming. Barulah beberapa saat kemudian pak Bowo menghentikan aksinya lalu menatap Cita yang wajahya sudah merona merah.8271Please respect copyright.PENANAfuaSfEN6Wb
8271Please respect copyright.PENANAc1kjjmCyQJ
8271Please respect copyright.PENANAVdwZyVgAbc
“Mas Bowo iseng banget sih, geli tahu…” protes Cita sambil memukul ringan dada pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAWuDMsBjPJZ
8271Please respect copyright.PENANA5poI7DAx4R
“Hehehe tapi enak kan?” goda pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAubdyUVvi89
8271Please respect copyright.PENANArNbvc9XZPP
Cita menggeleng. “Enggak, yang disitu geli mas” jawabnya malu-malu.8271Please respect copyright.PENANAWNY780FVpJ
8271Please respect copyright.PENANAXX3ZDfRpbb
8271Please respect copyright.PENANA55r9wnDQAH
Pak Bowo hanya tersenyum, tak ingin menggoda Cita lebih jauh yang nantinya malah akan membuat Cita merasa tak nyaman. Kedua tangan pak Bowo yang berada dipinggang Cita, perlahan-lahan bergerak turun membelai paha Cita. Cita merasa agak kegelian hingga tubuhnya terasa sedikit menggelinjang. Tapi dia hanya tersipu menatap pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAw5DQpCUXAO
8271Please respect copyright.PENANATOLIZkgQQP
Perlahan-lahan, kedua tangan pak Bowo yang sudah berada dilutut Cita, bergerak untuk membuat kedua kaki Cita terbuka. Cita menatap pak Bowo penuh tanya, tapi hanya dijawab dengan anggukan oleh pak Bowo. Cita agak ragu, tapi tatapan dari pak Bowo membuatnya akhirnya menuruti apa yang diinginkan lelaki itu, hingga akhirnya kedua kakinya terbuka cukup lebar sekarang.8271Please respect copyright.PENANAovAYwoZOia
8271Please respect copyright.PENANAsGMvNqVZjk
Dada Cita benar-benar tak karuan, debarannya makin kencang, menyadari dirinya tengah duduk mengangkang didepan seorang pria. Meskipun pria itu telah menyetubuhinya semalam, telah memasuki liang vaginanya dengan penisnya yang besar dan panjang itu, tapi dia tetap saja merasa malu karena bagian paling intim dari tubuhnya terbuka dengan sangat jelas didepan pak Bowo.8271Please respect copyright.PENANAlK2mSu9u83
8271Please respect copyright.PENANAeiMbnlju7C
Mata pak Bowo nanar menatap bibir vagina Cita yang terlihat indah itu. Agak tembem, warnanya senada dengan warna kulit Cita. Bersih tanpa bulu, dengan tubuh Cita yang tergolong mungil membuat pemandangan itu jadi makin menggairahkan bagi pak Bowo. Hingga tiba-tiba saja Cita menutupi bibir vaginanya menggunakan kedua tangannya.8271Please respect copyright.PENANA0NfrvnGT7R
8271Please respect copyright.PENANA9g5TZic71s
8271Please respect copyright.PENANAM0s49UoWiU
“Jangan dilihatin terus mas, aku malu” ucap Cita sambil menunduk. Suaranya juga sangat pelan.8271Please respect copyright.PENANARybAFdImSi
8271Please respect copyright.PENANA1uA4S92s9X
Pak Bowo tersenyum. “Jangan malu sayang. Punyamu sungguh indah, ijinkanlah aku untuk memandangnya lebih lama” ucap pak Bowo sambil memegang tangan Cita berusaha untuk menyingkirkannya.8271Please respect copyright.PENANAVVx9bHXMAZ
8271Please respect copyright.PENANAFFQrpMqE2p
8271Please respect copyright.PENANAYB2W02EgtJ
Tapi Cita menahan tangannya. Dia benar-benar merasa malu, tak pernah vaginanya dilihat seperti itu oleh seorang pria, termasuk Andi sekalipun. Tapi saat kemudian dia menatap pak Bowo, tatapan mata pak Bowo yang teduh dan membuatnya merasa begitu nyaman dan tenang, yang akhirnya, lagi-lagi membuatnya luluh. Tangannya mengikuti tangan pak Bowo yang menjauhkannya dari vaginanya, hingga vagina itu kembali terbuka bebas.8271Please respect copyright.PENANAC44eZT2Esy
8271Please respect copyright.PENANAaArvE8zgId
Pak Bowo kemudian merendahkan lagi posisi duduknya, hingga wajahnya sejajar dengan vagina Cita. Kedua tangannya berada dipaha Cita, bukan untuk menahannya karena Cita tidak berusaha menutup lagi kakinya.8271Please respect copyright.PENANALceMifN4cf
8271Please respect copyright.PENANA0uIm6jW82q
Cita hanya diam saja melihat apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia benar-benar malu. Tapi kemudian begitu dia menyadari tatapan pak Bowo, rasa senang mulai muncul dihatinya. Tatapan pak Bowo baginya terlihat jelas sebagai tatapan tanda kagum, mengagumi bentuk vaginanya. Tanpa sadar seutas senyum terbit dibibir Cita.8271Please respect copyright.PENANANJbnkJpWTV
8271Please respect copyright.PENANAFFxDFCqocJ
Perlahan, pak Bowo mulai mendekatkan wajahnya keselangkangan Cita. Makin dekat, dada Cita makin kencang debarannya. Hingga akhirnya dia bisa merasakan hangatnya nafas pak Bowo menerpa selangkangannya, bibir vaginanya. Cita berdebar menantikan apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya, tapi kemudian tangannya reflek menyentuh pundak pak Bowo saat lelaki itu sudah mau mendekatkan lagi wajahnya ke vagina Cita, yang membuat pak Bowo menoleh kearah Cita.8271Please respect copyright.PENANAPcD5wsdkJE
8271Please respect copyright.PENANA6yANaQROlI
8271Please respect copyright.PENANA0q8xizZRZa
“Mas mau ngapain?”8271Please respect copyright.PENANAbwC27P2U8C
8271Please respect copyright.PENANA1fnyr94mIx
*8271Please respect copyright.PENANAGyDfV8Lb0q
*8271Please respect copyright.PENANAlQJRsayaKJ
*8271Please respect copyright.PENANANLvNkTIiMJ
*8271Please respect copyright.PENANADNAxR6fxg1
*8271Please respect copyright.PENANAhnPYsjyoO8