10610Please respect copyright.PENANAwGNEZQUcqg
10610Please respect copyright.PENANADVa83Rs5AH
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.10610Please respect copyright.PENANAYNa10swjYz
10610Please respect copyright.PENANAGBgrE6Lhw2
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.10610Please respect copyright.PENANAhPa9NEHTFJ
10610Please respect copyright.PENANAdjsg5c3a4M
10610Please respect copyright.PENANAcn1x7kZm4g
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.10610Please respect copyright.PENANAZql41bFGtd
10610Please respect copyright.PENANA3TQdvgLSga
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.10610Please respect copyright.PENANAArPrP280XV
10610Please respect copyright.PENANAlIXdAbPCmC
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”10610Please respect copyright.PENANAQqTyZ3clV1
10610Please respect copyright.PENANAxH2yCa7Cp0
“Iya mbak”10610Please respect copyright.PENANAhDpOc7lkZp
10610Please respect copyright.PENANAG5uBH6RNp5
10610Please respect copyright.PENANAeARnUpISNg
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.10610Please respect copyright.PENANAiYeGBAkzRq
10610Please respect copyright.PENANAlbCa1nopbA
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.10610Please respect copyright.PENANAWgcIpxTPZV
10610Please respect copyright.PENANAlsCuAXEKKB
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.10610Please respect copyright.PENANAlDbJJG2Pas
10610Please respect copyright.PENANAHU4yezicTN
10610Please respect copyright.PENANAiKhxmXKtEG
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.10610Please respect copyright.PENANA66hX3UONpA
10610Please respect copyright.PENANAxIatEMZ4Qd
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.10610Please respect copyright.PENANAISpZ15vssc
10610Please respect copyright.PENANAbt1DTMpbhF
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.10610Please respect copyright.PENANA9UHrQOG9L5
10610Please respect copyright.PENANAzlf1creGoY
10610Please respect copyright.PENANAekmjFo3KQH
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.10610Please respect copyright.PENANAFyk4Iblwz5
10610Please respect copyright.PENANA8fMF1PnNT4
10610Please respect copyright.PENANAibsHkQjqga
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.10610Please respect copyright.PENANAzcHwfP40AE
10610Please respect copyright.PENANAfpfM3AbJjJ
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.10610Please respect copyright.PENANA1ZidI9uxC4
10610Please respect copyright.PENANASSWRPwsR7A
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”10610Please respect copyright.PENANAc0WjojEfqg
10610Please respect copyright.PENANAyHC5KQBf48
“Berubah sikap?” tanya Nada.10610Please respect copyright.PENANAZurGE8CiTZ
10610Please respect copyright.PENANAWa9xdd71XF
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.10610Please respect copyright.PENANAnUNiHhT8EU
10610Please respect copyright.PENANAvWQgOXHVfO
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.10610Please respect copyright.PENANAlk0l01vVva
10610Please respect copyright.PENANABZkZlha9aC
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.10610Please respect copyright.PENANA7GXA47UQwf
10610Please respect copyright.PENANADTpT5M2o7X
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.10610Please respect copyright.PENANAmyyct597NX
10610Please respect copyright.PENANA6vmJJXuD5E
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”10610Please respect copyright.PENANAiuse4Lj1r2
10610Please respect copyright.PENANAQdopzzrxc1
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”10610Please respect copyright.PENANApV1N8fL0DG
10610Please respect copyright.PENANAP0KG1R65wl
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”10610Please respect copyright.PENANAkTRaFGOx3E
10610Please respect copyright.PENANAnHvNtpJX9h
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.10610Please respect copyright.PENANAzrlHS6Ik3v
10610Please respect copyright.PENANA6pT8wURVCc
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.10610Please respect copyright.PENANAo9oPsnvOyJ
10610Please respect copyright.PENANAZOvSFSaKLZ
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.10610Please respect copyright.PENANA6s8fYsWXlf
10610Please respect copyright.PENANAFPZEBhP0lj
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.10610Please respect copyright.PENANA1H6l4C7atd
10610Please respect copyright.PENANA9cayjFG1Vc
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.10610Please respect copyright.PENANANxNBkvHDRG
10610Please respect copyright.PENANANhERkl11cG
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.10610Please respect copyright.PENANAzF6SU7oTkQ
10610Please respect copyright.PENANAa8ycrtU1Lv
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”10610Please respect copyright.PENANAq1xjAon9re
10610Please respect copyright.PENANAe7P6IQ8BPf
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”10610Please respect copyright.PENANArfuKYw13ZW
10610Please respect copyright.PENANANYv6brwUl8
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”10610Please respect copyright.PENANA5nHy56dFXI
10610Please respect copyright.PENANAqawQGdRtdA
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”10610Please respect copyright.PENANAqcFOIn3M05
10610Please respect copyright.PENANAixwhoqM5BP
“Loh? Diulangi lagi?”10610Please respect copyright.PENANA7HwqmkzPBK
10610Please respect copyright.PENANA9ZuXzeZIt2
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”10610Please respect copyright.PENANAXnIcttAVM7
10610Please respect copyright.PENANAdoQdNUmWNl
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”10610Please respect copyright.PENANAnPEtEepWS4
10610Please respect copyright.PENANAgugudp1kDz
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.10610Please respect copyright.PENANABDGfObga8i
10610Please respect copyright.PENANAg7lAyNfVZ4
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”10610Please respect copyright.PENANAoCEedNqEtL
10610Please respect copyright.PENANAgBocMNX9R6
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”10610Please respect copyright.PENANAs3XQaTDfdW
10610Please respect copyright.PENANAXVsZSqXZjt
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”10610Please respect copyright.PENANAcBuhzYhWfD
10610Please respect copyright.PENANA4ilTgpy2R9
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”10610Please respect copyright.PENANAQ3IK431ewk
10610Please respect copyright.PENANAKlRLc8uq5h
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”10610Please respect copyright.PENANARJ1phaG6Vq
10610Please respect copyright.PENANAsaPWGetKb2
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”10610Please respect copyright.PENANAxdE1W9eRmL
10610Please respect copyright.PENANA2GzMbrnG0P
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”10610Please respect copyright.PENANA3WeGpVqwwO
10610Please respect copyright.PENANA6IhDJokDWs
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”10610Please respect copyright.PENANAJ4S4kwHYhU
10610Please respect copyright.PENANA486uRxDcKj
“Nggak peka gimana maksudnya?”10610Please respect copyright.PENANAcepviq20R9
10610Please respect copyright.PENANA2ZIssamBjX
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”10610Please respect copyright.PENANAlQnIV9piBR
10610Please respect copyright.PENANA4J4noRMLN3
“Hah? Masa gitu?”10610Please respect copyright.PENANAdUgs8QvZAy
10610Please respect copyright.PENANA86crAhZj05
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.10610Please respect copyright.PENANAV3lwDmLHjh
10610Please respect copyright.PENANAXWzh96m8NA
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”10610Please respect copyright.PENANA3VR7Qp7Ukc
10610Please respect copyright.PENANAUdYcp4FMfr
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.10610Please respect copyright.PENANArwTO5Tn2ml
10610Please respect copyright.PENANAEIXlGFciTT
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”10610Please respect copyright.PENANA4D8kyexwaU
10610Please respect copyright.PENANANMy1ZDreUV
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.10610Please respect copyright.PENANAZwd36UKMHy
10610Please respect copyright.PENANA8d4u3Up9rj
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”10610Please respect copyright.PENANA0Rr108VAMn
10610Please respect copyright.PENANAvXWDDz3n3C
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”10610Please respect copyright.PENANAHw6pajZB0c
10610Please respect copyright.PENANAmOJB8FZnsS
“Penasaran apa mbak?”10610Please respect copyright.PENANA5g9T22zl11
10610Please respect copyright.PENANAQC35JFOHlt
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”10610Please respect copyright.PENANAG2j8RdVD4j
10610Please respect copyright.PENANA69XqAlTvxX
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”10610Please respect copyright.PENANAsbE7OcSE7Y
10610Please respect copyright.PENANAXtN0WYLYMk
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”10610Please respect copyright.PENANAhD85TuLAVT
10610Please respect copyright.PENANAcLJHao0uDb
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”10610Please respect copyright.PENANAqfxzkN5zdo
10610Please respect copyright.PENANA1JGCo9iLM6
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”10610Please respect copyright.PENANAxQSEaxrUyE
10610Please respect copyright.PENANAhwgKAxmjSY
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”10610Please respect copyright.PENANAHa6kLieqIL
10610Please respect copyright.PENANAspWD2mta88
10610Please respect copyright.PENANA2jW8Ujpfsk
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.10610Please respect copyright.PENANAtxPwEOlHlr
10610Please respect copyright.PENANAkjvClGorjb
10610Please respect copyright.PENANACY16hZyeRf
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.10610Please respect copyright.PENANA1LWR2A9LoA
10610Please respect copyright.PENANA9S47eYiI3A
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”10610Please respect copyright.PENANADt5N6Wci4A
10610Please respect copyright.PENANAKA0ag18sUi
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”10610Please respect copyright.PENANAIyxw7MBKk8
10610Please respect copyright.PENANAuR9QvVRynM
“Ah enggaklah mbak, males aku…”10610Please respect copyright.PENANAjmUCbJBg1u
10610Please respect copyright.PENANAtZceHCDZ0E
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”10610Please respect copyright.PENANAoE1jPTZuF9
10610Please respect copyright.PENANAw0WxttTSqL
“Iya juga sih mbak”10610Please respect copyright.PENANAmsDggBLOwZ
10610Please respect copyright.PENANA6tIR6jCGJe
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”10610Please respect copyright.PENANATvS7rotq0A
10610Please respect copyright.PENANASN40gwj4yx
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”10610Please respect copyright.PENANAgqoQO0GXEe
10610Please respect copyright.PENANA7zG7UzmqyB
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”10610Please respect copyright.PENANAQVHXsbZ05i
10610Please respect copyright.PENANAngYamGy5Ey
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”10610Please respect copyright.PENANAIJMxWNp8s7
10610Please respect copyright.PENANATuTrYG4UNY
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”10610Please respect copyright.PENANApdQVNeZIdU
10610Please respect copyright.PENANARnQySGtqUW
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”10610Please respect copyright.PENANA2VfaSmuTkK
10610Please respect copyright.PENANAivaCv7J4DN
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”10610Please respect copyright.PENANAmw6zXNYUTz
10610Please respect copyright.PENANA76eJHUnnOK
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”10610Please respect copyright.PENANAstPGqrgReC
10610Please respect copyright.PENANA0uxLxpYJ9k
10610Please respect copyright.PENANAFEU9NCsG3o
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.10610Please respect copyright.PENANAJfIkpTwg6x
10610Please respect copyright.PENANAZlpFZiFUav
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.10610Please respect copyright.PENANAmlU0IU7FY3
10610Please respect copyright.PENANA8Q0xZO9ZZG
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.10610Please respect copyright.PENANA5BnBgw0dXW
10610Please respect copyright.PENANA2UBr4kURDo
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.10610Please respect copyright.PENANALoIWYInxdR
10610Please respect copyright.PENANAMrWmDPJN4E
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.10610Please respect copyright.PENANAGSfppu2rKv
10610Please respect copyright.PENANAxn4ZLcKQCw
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.10610Please respect copyright.PENANAmR0ttv8BwW
10610Please respect copyright.PENANATtyz7LTofB
10610Please respect copyright.PENANAooV6svuFZS
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.10610Please respect copyright.PENANAwZV8FryAkX
10610Please respect copyright.PENANA1VEZu3b9tW
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.10610Please respect copyright.PENANAhH3SiQwxTx
10610Please respect copyright.PENANAaSbf3UrutR
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.10610Please respect copyright.PENANATwYBg7dwTl
10610Please respect copyright.PENANApk3XxUVpvs
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”10610Please respect copyright.PENANAZvFjNV6xp0
10610Please respect copyright.PENANATFP76QEDpP
“Maksudnya mbak?”10610Please respect copyright.PENANAT2fWcb6xEd
10610Please respect copyright.PENANAndiM6tNCig
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.10610Please respect copyright.PENANAopGAGXNahf
10610Please respect copyright.PENANA3YT6fRSSao
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.10610Please respect copyright.PENANAGTP3MhWkHB
10610Please respect copyright.PENANA7kUUIDvRUC
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”10610Please respect copyright.PENANA71EkwwhbLi
10610Please respect copyright.PENANAo8RmJNUgOe
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”10610Please respect copyright.PENANA9NTPKZnfEm
10610Please respect copyright.PENANAzIHxqpAFnS
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”10610Please respect copyright.PENANAfNzwVEdZSl
10610Please respect copyright.PENANAZ2YEHUuIIM
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”10610Please respect copyright.PENANAovKF0yV29s
10610Please respect copyright.PENANANM4DRolGfG
“Iya sama-sama”10610Please respect copyright.PENANAa4x73OvmIg
10610Please respect copyright.PENANACSWdIxdC0E
10610Please respect copyright.PENANAXPaytHHR6L
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain10610Please respect copyright.PENANAImOkIBezGQ
10610Please respect copyright.PENANACo6BHNTIhx
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.10610Please respect copyright.PENANAlcqePY9uF7
10610Please respect copyright.PENANAtT9RyxWcc0
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.10610Please respect copyright.PENANAwQpekOuRAG
10610Please respect copyright.PENANAp6a5qd7W5L
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.10610Please respect copyright.PENANAzbzEylt5FJ
10610Please respect copyright.PENANA31qw6mU0no
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.10610Please respect copyright.PENANAFR4gD4HhFD
10610Please respect copyright.PENANAUky47RLi52
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.10610Please respect copyright.PENANAPfMOBt3Dwt
10610Please respect copyright.PENANAYTx02n2Mb2
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.10610Please respect copyright.PENANAe9S0kh7g6s
10610Please respect copyright.PENANAiASk5G4MVP
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.10610Please respect copyright.PENANAN4Ny6QQ9wy
10610Please respect copyright.PENANACSAi08Am05
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.10610Please respect copyright.PENANAAR9vJ610V9
10610Please respect copyright.PENANAsd1R2y7Y8H
*10610Please respect copyright.PENANA9Q78wYWET2
*10610Please respect copyright.PENANAZW79YOyp8c
*10610Please respect copyright.PENANA7qfiquXqI7
*10610Please respect copyright.PENANALOzOIZpRBO
10610Please respect copyright.PENANARBUCSJVk79
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.10610Please respect copyright.PENANAXuzRzO24kK
10610Please respect copyright.PENANA8AOZ834eq6
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.10610Please respect copyright.PENANAsajMsUijGA
10610Please respect copyright.PENANAeMqcA2AiG1
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.10610Please respect copyright.PENANAHKvVGgKnhi
10610Please respect copyright.PENANApG63L5MFuh
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.10610Please respect copyright.PENANAJsTLHb8iMV
10610Please respect copyright.PENANAyQoKsvoBMn
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.10610Please respect copyright.PENANArmQ0EJChzc
10610Please respect copyright.PENANAwga4JXu6ZP
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.10610Please respect copyright.PENANAWd1Zx3KbRF
10610Please respect copyright.PENANAiYQFJzuvQn
10610Please respect copyright.PENANAZwQ5lfllCk
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”10610Please respect copyright.PENANAmqytOlIpZp
10610Please respect copyright.PENANA9RPDSBvuVh
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.10610Please respect copyright.PENANADa7q5OFAXQ
10610Please respect copyright.PENANAo6G4yoqC6t
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.10610Please respect copyright.PENANAnEeQ7rXKTn
10610Please respect copyright.PENANAZWyDuZMl1J
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”10610Please respect copyright.PENANABGXpcC7NPO
10610Please respect copyright.PENANAUyg36o8Wxt
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”10610Please respect copyright.PENANAJAWVHZYS0o
10610Please respect copyright.PENANAU8GGeuntcF
10610Please respect copyright.PENANAZ1zsVJd5F7
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.10610Please respect copyright.PENANAqaK91gSEYQ
10610Please respect copyright.PENANAAHA1zkuU7m
10610Please respect copyright.PENANAQW1bhB4hVM
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.10610Please respect copyright.PENANAzSoiNU8up9
10610Please respect copyright.PENANAEoUIwFsDqa
“Yaudah ayuk”10610Please respect copyright.PENANA6flgzCcFT4
10610Please respect copyright.PENANAhb0OQbaQ52
10610Please respect copyright.PENANAX9jDpWUHJI
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.10610Please respect copyright.PENANAKfT6xHLmaX
10610Please respect copyright.PENANA0MNe1iukwD
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.10610Please respect copyright.PENANAAFAbWf6ntS
10610Please respect copyright.PENANAoRuiFq2wTh
10610Please respect copyright.PENANAMCwZMq7BJd
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.10610Please respect copyright.PENANApQDTwMNsHe
10610Please respect copyright.PENANAVyt2Bn8vfy
10610Please respect copyright.PENANAqb5OBOczlg
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.10610Please respect copyright.PENANAIPy5HJAKwh
10610Please respect copyright.PENANAjGRGUMV46Y
10610Please respect copyright.PENANAqxlKhYe3VT
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.10610Please respect copyright.PENANA8e7i2ZP4qJ
10610Please respect copyright.PENANAP069G2QhW2
10610Please respect copyright.PENANAP2Aq47E9AO
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.10610Please respect copyright.PENANAcBS8J4FjR8
10610Please respect copyright.PENANA84jxOXylBn
10610Please respect copyright.PENANAF3sd0oroPk
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.10610Please respect copyright.PENANAuC2LLHlw8t
10610Please respect copyright.PENANAu7oYXXERde
10610Please respect copyright.PENANACEV5SfjcYJ
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.10610Please respect copyright.PENANAOBj2MwUcCW
10610Please respect copyright.PENANAOc1eb6S4BF
10610Please respect copyright.PENANAofIWmLtwRq
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.10610Please respect copyright.PENANAcgSw9SPHoh
10610Please respect copyright.PENANAM7ENY19RuX
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.10610Please respect copyright.PENANAr1epFcmAYr
10610Please respect copyright.PENANAWkwh0hd9C6
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.10610Please respect copyright.PENANA7ka72nTsqK
10610Please respect copyright.PENANAy7v3z44Ucr
“Masalah apa mas?”10610Please respect copyright.PENANANBKMCq4Aqr
10610Please respect copyright.PENANArqj3KMOaFK
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”10610Please respect copyright.PENANAWNUlOUUNut
10610Please respect copyright.PENANAAnDkNjPNv7
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”10610Please respect copyright.PENANAfK9DoJW8Rd
10610Please respect copyright.PENANAXfArzC7udI
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”10610Please respect copyright.PENANA1e8SXwATa8
10610Please respect copyright.PENANATeFQCMfppG
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”10610Please respect copyright.PENANAZcxTbypw5n
10610Please respect copyright.PENANAmhOq84bwZx
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.10610Please respect copyright.PENANAqLHss4WPZB
10610Please respect copyright.PENANAfeUShPIXnN
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”10610Please respect copyright.PENANAFlYS9Vmm8b
10610Please respect copyright.PENANAWkCEtIPf5B
10610Please respect copyright.PENANA03oxSyqq9I
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.10610Please respect copyright.PENANAXaxpUpPkSZ
10610Please respect copyright.PENANAGHuNCU3gPN
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.10610Please respect copyright.PENANAOQL3Fzmh5o
10610Please respect copyright.PENANArmzB5Y2TzG
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.10610Please respect copyright.PENANAenSmZePEYL
10610Please respect copyright.PENANAQbVxZD1Tt8
10610Please respect copyright.PENANARfcot8trI9
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.10610Please respect copyright.PENANAlrpHEjCT61
10610Please respect copyright.PENANAnoprSdNWq2
10610Please respect copyright.PENANAAeEAPRRsgu
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.10610Please respect copyright.PENANATT2kMfdiA1
10610Please respect copyright.PENANA23tmbwlJWC
10610Please respect copyright.PENANAhYmccKhpNR
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”10610Please respect copyright.PENANAMMxHbqUbx6
10610Please respect copyright.PENANAs9SVxrSNWU
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”10610Please respect copyright.PENANAex6Wq5076s
10610Please respect copyright.PENANAeJWmCnX7Xe
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”10610Please respect copyright.PENANAm1f8YrvijU
10610Please respect copyright.PENANAXUcm0CdrYn
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”10610Please respect copyright.PENANAQHM0zeN79K
10610Please respect copyright.PENANADoZaJovRCf
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”10610Please respect copyright.PENANAUw4aEuUiUw
10610Please respect copyright.PENANAMt9QMsmzeM
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”10610Please respect copyright.PENANAg9u5Mrq7fe
10610Please respect copyright.PENANAsi4ufbQMhC
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”10610Please respect copyright.PENANAy9Qhe5fVP5
10610Please respect copyright.PENANASg5PCIKrvl
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”10610Please respect copyright.PENANADSC249NWK9
10610Please respect copyright.PENANATyF7wSETTK
10610Please respect copyright.PENANABBlYjs4Cgk
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.10610Please respect copyright.PENANARs8doAK2Xa
10610Please respect copyright.PENANAAw9qQjt3lg
10610Please respect copyright.PENANAFfcaCMwJJd
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”10610Please respect copyright.PENANAzki5B2MoeO
10610Please respect copyright.PENANA0Pvxcsz0bR
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”10610Please respect copyright.PENANAvmbON5z1I1
10610Please respect copyright.PENANABckisxErqP
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”10610Please respect copyright.PENANAtvtQo0ihcH
10610Please respect copyright.PENANAdGqAxuIA2A
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”10610Please respect copyright.PENANAxwfqRmhy2Y
10610Please respect copyright.PENANA5cm0rB4tnX
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”10610Please respect copyright.PENANAUfoqfFpbfV
10610Please respect copyright.PENANAWt1ldDCBIk
“Bukan”10610Please respect copyright.PENANAgIjxa4KfjC
10610Please respect copyright.PENANAVppRrW7DXA
“Lha terus?”10610Please respect copyright.PENANANWhwMRCJms
10610Please respect copyright.PENANAR4O493m04D
10610Please respect copyright.PENANARv4Yhy2zDO
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.10610Please respect copyright.PENANAR40AEILcTI
10610Please respect copyright.PENANAKqjqR9tujb
10610Please respect copyright.PENANArFghgarWxn
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.10610Please respect copyright.PENANAVLLw3oT7S4
10610Please respect copyright.PENANAK02EuKGUiL
10610Please respect copyright.PENANAAK9bzBNwb1
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”10610Please respect copyright.PENANAw3oBjmXRyw
10610Please respect copyright.PENANArAoe7VlAww
10610Please respect copyright.PENANAfONsMiUf9R
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”10610Please respect copyright.PENANANoGNCAmBao
10610Please respect copyright.PENANATEa1V7CKMS
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”10610Please respect copyright.PENANAVPkuB95cbG
10610Please respect copyright.PENANAplXXG9XTRw
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”10610Please respect copyright.PENANAVqUULPfGyG
10610Please respect copyright.PENANAQlAKWi0djd
“Siapa lagi mas?”10610Please respect copyright.PENANAgWeHPZnDnz
10610Please respect copyright.PENANAeVDQaaYZvB
10610Please respect copyright.PENANAAb8KYredv7
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.10610Please respect copyright.PENANAXC7mvMi9wH
10610Please respect copyright.PENANAJw2p3mi20I
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.10610Please respect copyright.PENANAPLPngS7HnZ
10610Please respect copyright.PENANAVW9ogOiD6K
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.10610Please respect copyright.PENANAWNI35EAvj3
10610Please respect copyright.PENANAfaEWTeHTbd
10610Please respect copyright.PENANAFh32f2jIrq
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”10610Please respect copyright.PENANAtFNSQukbq3
10610Please respect copyright.PENANAGbk7ysMhNQ
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”10610Please respect copyright.PENANAPFompuZfVp
10610Please respect copyright.PENANAV5QUNM96wk
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”10610Please respect copyright.PENANAI5drvVEfaT
10610Please respect copyright.PENANAhs2SWd0SRQ
“Kalau yang kedua?”10610Please respect copyright.PENANAM3Pns57MUM
10610Please respect copyright.PENANATqXPuYcsBD
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”10610Please respect copyright.PENANA1YYgGrotsX
10610Please respect copyright.PENANADJPpK2wcjU
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”10610Please respect copyright.PENANAHnKJ1bP0UJ
10610Please respect copyright.PENANAhJPqvQe3WJ
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”10610Please respect copyright.PENANA4XkHys2V1I
10610Please respect copyright.PENANA1TYePvboYm
“Sebab lainnya itu apa Is?”10610Please respect copyright.PENANAp6MnGlZQXn
10610Please respect copyright.PENANABcJj8d9Kyy
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”10610Please respect copyright.PENANAmbuF8p4uly
10610Please respect copyright.PENANAbeYTsMfQ3H
“Gitu ya?”10610Please respect copyright.PENANArrRp3VEgKC
10610Please respect copyright.PENANA7opbssSVjK
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”10610Please respect copyright.PENANAQHj7HsU3Eh
10610Please respect copyright.PENANAhM2OcFszk2
“Terus, aku harus gimana Is?”10610Please respect copyright.PENANADM59iHKtzH
10610Please respect copyright.PENANAcR3KjrU8Kk
10610Please respect copyright.PENANAGUnDK4TqEl
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.10610Please respect copyright.PENANAjXGJzx7gaI
10610Please respect copyright.PENANAiSrCrcQtAg
10610Please respect copyright.PENANAS3Qe4Jdvr1
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”10610Please respect copyright.PENANAFKl13a5b47
10610Please respect copyright.PENANAuCcXTel15F
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”10610Please respect copyright.PENANAsheEaNRxEs
10610Please respect copyright.PENANAFpMzuRMNEZ
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”10610Please respect copyright.PENANAr1k0y4v9iE
10610Please respect copyright.PENANAEc8wBydQdv
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”10610Please respect copyright.PENANAQXNy4JNsLh
10610Please respect copyright.PENANAptG6eJqtzT
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”10610Please respect copyright.PENANAZUtJ22y5DL
10610Please respect copyright.PENANAV3bC7zaIKr
“Hmm, terus?”10610Please respect copyright.PENANAFIs76T1pgz
10610Please respect copyright.PENANAnqnsBFi5c7
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”10610Please respect copyright.PENANAhhzFDytPF9
10610Please respect copyright.PENANAYvMDW95aVD
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”10610Please respect copyright.PENANAeRMQuUWhKi
10610Please respect copyright.PENANAdcGR0zTA1w
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.10610Please respect copyright.PENANAXFFq2TX06b
10610Please respect copyright.PENANABYFuYEAOOu
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”10610Please respect copyright.PENANAnJCAbqSRH9
10610Please respect copyright.PENANAAl7mxjr7LT
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”10610Please respect copyright.PENANApIfVdbX7wO
10610Please respect copyright.PENANAsuhaPa584z
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”10610Please respect copyright.PENANAPbdKgQkDMh
10610Please respect copyright.PENANAYmzBNSDXtK
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”10610Please respect copyright.PENANAmVldgEfnCC
10610Please respect copyright.PENANA45LsL21LWx
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”10610Please respect copyright.PENANAtJzHUl7wO6
10610Please respect copyright.PENANAfBF8ZaipeK
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”10610Please respect copyright.PENANAHHgr0siylJ
10610Please respect copyright.PENANAZ7ttEj7iNT
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”10610Please respect copyright.PENANAsqjhdKWcVr
10610Please respect copyright.PENANAwv3txGPwQP
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”10610Please respect copyright.PENANAnnlmDbzVqW
10610Please respect copyright.PENANA9Re4S62WtJ
“Dasar. Yaudah kalau gitu”10610Please respect copyright.PENANAaFgh8rpRNN
10610Please respect copyright.PENANAvYrLkWWg1D
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”10610Please respect copyright.PENANAlBhtPPynTB
10610Please respect copyright.PENANAo9fYGn0UU8
“Yee, emang aku cowokmu?”10610Please respect copyright.PENANASR6G0hyiUl
10610Please respect copyright.PENANAcFyVkyNAUi
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.10610Please respect copyright.PENANANuwpGLTIJX
10610Please respect copyright.PENANAsIInIKYYr9
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”10610Please respect copyright.PENANAMp1QEcLjxW
10610Please respect copyright.PENANANeWK7R31QS
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”10610Please respect copyright.PENANAcKQ5gUGXq2
10610Please respect copyright.PENANAaLHOmhSf7V
“Haha yaudahlah, yuk cabut”10610Please respect copyright.PENANAmNBpRwr0T8
10610Please respect copyright.PENANAhD2acmLAEf
*10610Please respect copyright.PENANAM6vERgd40o
*10610Please respect copyright.PENANAX5WueTifkz
*10610Please respect copyright.PENANAoRICPRHnUa
*10610Please respect copyright.PENANAcrk0aT8XNB
10610Please respect copyright.PENANAliryCvcnI7
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.10610Please respect copyright.PENANAHY8WQXeqSw
10610Please respect copyright.PENANArgGF9LdigB
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.10610Please respect copyright.PENANAS090oAhp2f
10610Please respect copyright.PENANAybaOgJEWY4
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.10610Please respect copyright.PENANAgslKe84dRi
10610Please respect copyright.PENANAEiO6E82kCs
10610Please respect copyright.PENANAtQurB1SfQk
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”10610Please respect copyright.PENANAi6o90BNTVe
10610Please respect copyright.PENANAID1N71dvCa
10610Please respect copyright.PENANAttcFf3otG9
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.10610Please respect copyright.PENANAz3leoqTESf
10610Please respect copyright.PENANAjfQz2ynIBG
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.10610Please respect copyright.PENANAiknH65yVkK
10610Please respect copyright.PENANA4JZXjJ2IxL
10610Please respect copyright.PENANAwqhp7SDxqc
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”10610Please respect copyright.PENANA4MTNZUSaGl
10610Please respect copyright.PENANAnMFqmvjjbD
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”10610Please respect copyright.PENANAeH8Zs69zKU
10610Please respect copyright.PENANAMiGq1lr1Vm
10610Please respect copyright.PENANArsOgPB4BEN
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.10610Please respect copyright.PENANAe2w1iUIrdV
10610Please respect copyright.PENANAWrqxOW8WSi
10610Please respect copyright.PENANATB0oPMRrtI
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”10610Please respect copyright.PENANAKxXDCZxFKO
10610Please respect copyright.PENANAv65hDPfhne
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”10610Please respect copyright.PENANAuysExazN6g
10610Please respect copyright.PENANAxvfFz81gv7
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”10610Please respect copyright.PENANA8oMRtOEziI
10610Please respect copyright.PENANARod9RSeRcj
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”10610Please respect copyright.PENANANnshmSNsxa
10610Please respect copyright.PENANAar8uUcneQJ
10610Please respect copyright.PENANA7ZJT3bJQ6e
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.10610Please respect copyright.PENANAVcQbQI8huX
10610Please respect copyright.PENANAUvQDe5KXqC
10610Please respect copyright.PENANASKZVXwLM3e
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.10610Please respect copyright.PENANAA5NSJqRhh1
10610Please respect copyright.PENANAxxzVfMrlbZ
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.10610Please respect copyright.PENANAnho4IUV4N6
10610Please respect copyright.PENANAqG78zzxB7W
10610Please respect copyright.PENANA6esKjMnAYA
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.10610Please respect copyright.PENANAX4hiHAXP83
10610Please respect copyright.PENANAgeYtbgZvx6
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.10610Please respect copyright.PENANA4BHmGV6m5e
10610Please respect copyright.PENANAcw5YZnqoD7
10610Please respect copyright.PENANApzdShBil6U
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.10610Please respect copyright.PENANAK48yO5ezsa
10610Please respect copyright.PENANARBGIDfcKzU
“Siapa?”10610Please respect copyright.PENANAZgX2sb8lDH
10610Please respect copyright.PENANAZMps1puT65
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”10610Please respect copyright.PENANAAEQF9ZPMCU
10610Please respect copyright.PENANA9NnA5yp3ob
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”10610Please respect copyright.PENANAXFKtX4nvVQ
10610Please respect copyright.PENANAEznRuygpNP
“Aku cari tahu sendiri aja”10610Please respect copyright.PENANAn2e9MsVN5Q
10610Please respect copyright.PENANAuv8h8OYJ5h
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”10610Please respect copyright.PENANAk8waiXqpPL
10610Please respect copyright.PENANAjjIsrKGnXU
10610Please respect copyright.PENANAXE02im51pL
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.10610Please respect copyright.PENANAZvcmxsnLxC
10610Please respect copyright.PENANA4PFcjheFmQ
10610Please respect copyright.PENANAdfzr5CuUry
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.10610Please respect copyright.PENANAOJCjbKPs8d
10610Please respect copyright.PENANACdgZFp4NbI
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.10610Please respect copyright.PENANAfZYwyHHdp5
10610Please respect copyright.PENANAmTpc9VNf1r
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”10610Please respect copyright.PENANABfwbENQ5uU
10610Please respect copyright.PENANAylDzBPdWtd
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”10610Please respect copyright.PENANAw2PXjOrKK3
10610Please respect copyright.PENANAtHzCa2yIYx
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”10610Please respect copyright.PENANAVcbkBFCNop
10610Please respect copyright.PENANAPmzKyk89RE
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”10610Please respect copyright.PENANAPMeXhdLZYH
10610Please respect copyright.PENANAZwCrPocvSn
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”10610Please respect copyright.PENANAKQYJw5jBPZ
10610Please respect copyright.PENANAbaTpgfeajB
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”10610Please respect copyright.PENANAIx5ZXIVEbQ
10610Please respect copyright.PENANAtTMQVe802r
10610Please respect copyright.PENANAelRsMtlpOP
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.10610Please respect copyright.PENANAoVHf6lBOuT
10610Please respect copyright.PENANAVNk5aGIFCs
10610Please respect copyright.PENANAAZKwg9WgBP
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”10610Please respect copyright.PENANAToKLBR4qDO
10610Please respect copyright.PENANA92XfjtEj4k
“Emang gitu ya Is?”10610Please respect copyright.PENANA1EprPLI7IL
10610Please respect copyright.PENANAxUSn1OaoYN
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”10610Please respect copyright.PENANAQIyPCaK6Hr
10610Please respect copyright.PENANAtyteyuZUCT
10610Please respect copyright.PENANAqsfdli4hiE
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.10610Please respect copyright.PENANAEkyF5euSxx
10610Please respect copyright.PENANABy2IluLZGg
10610Please respect copyright.PENANAzS2vZJl5FU
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.10610Please respect copyright.PENANAM8ZDkPcQYN
10610Please respect copyright.PENANAiaAtdMEOfd
“Siapa?”10610Please respect copyright.PENANAqu6aUfaSJK
10610Please respect copyright.PENANAA4UsLh76r8
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”10610Please respect copyright.PENANAebApoxu0MY
10610Please respect copyright.PENANAFiIqPpCZAr
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”10610Please respect copyright.PENANASDMRtbjwCR
10610Please respect copyright.PENANAF4btU5nidO
“Yaudah sini aku minta mas”10610Please respect copyright.PENANAgt2qcUOkcf
10610Please respect copyright.PENANAF9xdBAnEdh
“Buat apa?”10610Please respect copyright.PENANAoyH8ixfoEE
10610Please respect copyright.PENANA5sboM4IolR
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”10610Please respect copyright.PENANAz1DkRdS4f6
10610Please respect copyright.PENANAXki1YLZ6vi
“Bantuin gimana?”10610Please respect copyright.PENANAZyCmPcx2xF
10610Please respect copyright.PENANAAKAcFnHyxi
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”10610Please respect copyright.PENANAq5158juf4Y
10610Please respect copyright.PENANABvoF313Xb3
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”10610Please respect copyright.PENANAxnX3yG27UO
10610Please respect copyright.PENANAdxQSYy8tu5
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”10610Please respect copyright.PENANAmEWFLaZT7Z
10610Please respect copyright.PENANArQEleNGoXa
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”10610Please respect copyright.PENANA8at10fGzbK
10610Please respect copyright.PENANAcnRAEqvuoO
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”10610Please respect copyright.PENANAxmsn3undvh
10610Please respect copyright.PENANAX97X15abds
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”10610Please respect copyright.PENANART5WOuSv4F
10610Please respect copyright.PENANA5ynRUekqet
“Mas Andi percaya aja sama Isna”10610Please respect copyright.PENANAilKNABfZyc
10610Please respect copyright.PENANAYA9WG06eJT
10610Please respect copyright.PENANAECZ6lqYw6m
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.10610Please respect copyright.PENANAegX2o47v9y
10610Please respect copyright.PENANAcjU7YL0do8
10610Please respect copyright.PENANAkrgfOFhOpb
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.10610Please respect copyright.PENANABYYySOkyeQ
10610Please respect copyright.PENANAWNajhCRlwK
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”10610Please respect copyright.PENANA2p3CEHuZ64
10610Please respect copyright.PENANA3sc2UycLZh
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”10610Please respect copyright.PENANAuDWpxnqgQ8
10610Please respect copyright.PENANASiePe85097
“Hehe, gampang kalau soal itu”10610Please respect copyright.PENANAxDh4N1ODrx
10610Please respect copyright.PENANAzsGP0CNREI
10610Please respect copyright.PENANAOcdVqpNtKK
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.10610Please respect copyright.PENANAzXFHQARNcU
10610Please respect copyright.PENANAx2faHreUe8
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.10610Please respect copyright.PENANAewuR2IG1Ig
10610Please respect copyright.PENANATvCi51sWpi
*10610Please respect copyright.PENANAZAMFOGenWk
*10610Please respect copyright.PENANA27IpiQE4oE
*10610Please respect copyright.PENANALHOJSbYPR7
*10610Please respect copyright.PENANACVapf5qrpH
*10610Please respect copyright.PENANAeH364miYky